Pemerintahan

Dampak Virus Covid-19, Wisata Sepi Pengunjung, Pemkab Malang Tidak Lockdown

Diterbitkan

-

Dampak Virus Covid-19, Wisata Sepi Pengunjung, Pemkab Malang Tidak Lockdown

Memontum Malang – Merebaknya virus Covid-19 atau biasa disebut virus corona, rupanya berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan pada sejumlah tempat wisata di Kabupaten Malang. Terlebih setelah penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam peristiwa ini. Salah satunya seperti yang dijelaskan oleh Asisten Perhutani (Asper) Badan Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Soekirno pada Kamis (19/3/2020).

Soekirno mengatakan, bahwa merebaknya virus Covid-19 berdampak pada menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung di sejumlah tempat wisata di Kabupaten Malang, tidak terkecuali tempat wisata yang berada dalam pengelolaan BKPH Sumawe. Bahkan ia menyebut, dampaknya sangat luar biasa.

“Dari pantauannya, penurunan jumlah wisatawan yang terjadi begitu sangat drastis. Kalau diprosentase, penurunan yang terjadi kurang lebih mencapai 70 persen. Namun begitu, kami juga masih menunggu keputusan dari Pemkab Malang, apakah ini butuh untuk ditutup,” ujar dia saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (19/3/2020).

Selain itu, sebagai langkah antisipasi, pihaknya juga telah menyediakan cairan antiseptic di loket-loket tempat wisata yang ada. Hal itu dimaksudkan untuk membudidayakan cuci tangan menggunakan sabun, dimana hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi dalam memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Advertisement

“Mudah-mudahan ini bisa mengurangi dampak dari virus Covid-19. Selain itu, untuk rekan-rekan yang ada di lapangan juga sudah kami perintahkan untuk memberikan selebaran yang berisi sedikit tentang Virus Covid-19,” imbuh dia.

Sementara itu, sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara mengatakan, penurunan wisatawan terjadi baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Menurut Made, hal itu merupakan hal yang wajar terjadi dalam kondisi seperti ini.

“Sudah jadi hal yang wajar kalau masyarakat berpikir seperti itu,” ujar Made, ditemui disela-sela rapat koordinasi penanganan Covid-19 di pada beberapa waktu lalu.

Meskipun terjadi penurunan jumlah wisatawan akibat merebaknya virus, melalui Surat Edaran (SE) nomor 556/408/35.07.108/2020 tertanggal 17 Maret 2020, Disparbud Kabupaten Malang menyatakan bahwa Pemkab Malang tidak melakukan penutupan pada tempat-tempat wisata. Masih berdasarkan surat tersebut, tidak ditutupnya tempat wisata tersebut dikarenakan masih ada pelaku pariwisata yang menggantungkan hidupnya pada pendapatan wisata. Meskipun saat ini, di sejumlah wisata sedang sepi pengunjung.

Advertisement

Namun demikian, Disparbud juga melakukan upaya tindakan preventif terhadap penyebaran virus corona. Ada beberapa hal yang diinstruksikan untuk diperhatikan oleh para pengelola wisata di Kabupaten Malang.

Yakni memperhatikan kebersihan lokasi wisata beserta sarana dan prasarana (sarpras) nya, memberikan wawasan yang benar terkait virus corona terhadap seluruh pelaku pariwisata yang ada di lokasi pariwisata, di pintu masuk wisata pengelola menyediakan tempat cuci tangan menggunakan sabun bagi wisatawan yang berkunjung ataupun meninggalkan lokasi wista.

Setiap lokasi wisata membuat tulisan yang mudah dibaca yang berisi imbauan untuk menjaga kebersihan lokasi wisata dan mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disediakan pengelola, pengelola destinasi wisata untuk sementara tidak melaksanakan event wisata sampai waktu yang kondusif, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya setiap pengelola destinasi wisata agar melaporkan data kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara secara rutin setiap bulan.

Selanjutnya apabila ada hal-hal yang mencurigakan terkait dengan upaya preventif tersebut, pengelola diharapkan segera melapor kepada piha yang terkait. (iki/yan)

Advertisement

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas