Berita
Koin LazisNU MWC Turen Terkumpul Rp 3 M
Memontum Malang – Koin milik Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh (LazisNU) MWC Kecamatan Turen Kabupaten Malang boleh dibilang terbesar di Jawa Timur. Betapa tidak, selama hampir 2 tahun beroperasi program yang sudah menjadi kesepakatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini bisa terkumpul dana sebesar Rp 3 miliar.
Program ini juga merupakan salah satu bentuk kepedulian NU dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Ketua LazisNU MWC Kecamatan Turen, Ir H Endy Anantholy Harjo mengatakan, hasil Koin NU telah banyak digunakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan, baik kebutuhan sosial, dakwah, pendidikan, kesehatan maupun ekonomi.
“Di beberapa tempat kita sudah kuatkan di sektor ekonomi. Seperti kita belikan ayam untuk usaha dan sebagainya. Meskipun bukan dalam nominal yang besar, paling tidak mereka sudah berkesempatan untuk memiliki usaha sendiri,” ujar Endy saat ditemui di sela kegiatannya pada Kamis (19/3/2020) siang.
Selain itu, bantuan sosial juga diberikan dalam beberapa bentuk. Seperti bantuan bedah rumah, bantuan bulanan hingga dalam bentuk bantuan makanan siap saji. Menurut dia, dengan program ini, justru dapat meningkatkan kepekaan dan kepedulian masyarakat terhadap warga lainnnya yang dirasa kurang mampu dan membutuhkan bantuan.
“Sama mungkin ada bantuan yang diberikan kepada warga yang mungkin stroke, dimana mungkin bantuannya tidak dicover oleh Pemerintah Desa karena mungkin keterbatasan berkas administrasi kependudukan mungkin, itu bisa kami coba beri bantuan. Dan Alhamdulillah program ini bisa jalan,” imbuh dia.
Perlu diketahui, sejak beroperasi pada Bulan Juli 2018, saat ini LazisNU Kecamatan Turen telah memanen atau biasa disebut “Pentung” sebanyak 18 kali.
Dimana, ‘Pentung’ dilakukan setiap 35 hari sekali atau istilah yang lebih sering digunakan adalah selapan, tepatnya pada Hari Minggu Wage dalam hitunggan Jawa. Untuk total yang telah terkumpul per 23 Februari 2020, yakni sebesar Rp 3.331.577.650.
“Sistem yang kami terapkan itu salah satunya hasil dari study banding dari beberapa daerah. Untuk itu, kami berharap bisa tajam dan tepat sasaran,” ulas pengusaha toko bangunan dibilangan kota Turen ini.
Terlepas dari itu, juga publikasi, dilakukan agar masyarakat dengan mudah menerima akses untuk informasi, baik laporan angka dan kegiatan. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mengenal coin NU serta manfaatnya yang akhirnya menjadi cepat berkembang.
“Selain itu juga karena dukungan perangkat desa, pemerintah kecamatan sangat mensuport. Karena yang jelas, program kita secara tak langsung turut membantu masyarakat prasejahtera di sejumlah pedesaan,” pungkasnya. (Sur/oso)