Berita

Fitria: Cukup Saya Saja yang Mengalami Kondisi Ini

Diterbitkan

-

Fitria Cukup Saya Saja yang Mengalami Kondisi Ini

Masih Kecewa, Meski Sudah Dikunjungi Walikota

Memontum Kota Batu – Ibu yang melahirkan bayi secara mandiri di kamar mandi asal Desa Sumbergondo, Fitria Rohmatika baru saja mendapatkan kunjungan Walikota Batu berharap peristiwa yang dialaminya hanya terjadi sekali saja dan pada dirinya. Ia tidak ingin ada ibu-ibu lainnya yang mengalami kejadian serupa, khususnya di Kota Batu.

Hal tersebut diungkapkan Fitri, karena dari kunjungan orang nomor satu di Pemkot Batu itu masih ada ganjalan atau suatu masalah yang tidak pada konteks nya.

“Saya bersyukur Ibu Walikota datang mengunjungi saya, tentu saja saya senang, namun yang masih saya rasakan sebetulnya tujuannya datang ini untuk apa, sebab setelah kedatangannya ada postingan di Instagram yang seolah menyudutkan saya, hal tersebut membuat saya kecewa,” ujarnya.

Fitria juga berharap, ibu yang hamil dan melakukan pemeriksaan mendapatkan keterangan medis jelas dan mudah dipahami. Saat ditemui jurnalis, Fitria mengatakan, dirinya tidak mendapatkan penjelasan apapun tentang tulisan Covid:+ di buku catatan kehamilan miliknya hingga saat ini.

Advertisement

“Hanya cukup di saya saja. Jangan sampai ada kejadian serupa,” ujarnya, Selasa (4/8/2020).

Dari pengalamannya itu, Fitri mengatakan kalau ia juga membutuhkan pendampingan dari petugas medis. Pasalnya, kondisi menuju kelahiran sepenuhnya tidak dapat diprediksi dengan tepat.

“Kalau soal hari melahirkan itu kan kuasa Tuhan,” ujarnya sambil menujuk ke arah atas.

Pengalaman melahirkan anak pertama tujuh tahun lalu, begitu bukaan pertama dirinya langsung mendapatkan perawatan. Namun kali ini ia mendapat penanganan yang berbeda hingga melahirkan di dalam kamar mandi rumahnya.

Advertisement

Terpisah, anggota Komisi C DPRD Batu, Didik Machmud mengatakan, peristiwa yang dialami Fitria menjadi catatan bersama. Katanya, pelayanan kepada masyarakat oleh pemerintah harus menjadi prioritas, termasuk saat ada warga yang akan melahirkan.

“Bahwa ketika ada orang yang membutuhkan perawatan, itu harus ditangani karena sebagai pelayan masyarakat. Misalnya saja jika harus dibawa ke RS, ya jangan dirujuk saja, tapi didampingi atau diantarkan,” terangnya.

Didik juga mempertanyakan keterangan tulisan Covid:+ pada buku catatan kehamilan milik Fitria. Menurutnya, pangkal persoalan ada pada keterangan tersebut, bukan pada jadwal melahirkan yang lebih dari prediksi.

“Ini katanya reaktif, itu harus diberi penjelasan. Langkahnya bagaimana kalau reaktif. Ini menyangkut nyawa. Harusnya petugas medis menjelaskan tulisan Covid: +,” jelasnya.

Advertisement

Didik menegaskan bahwa Dinas Kesehatan mendapatkan anggaran dari pajak yang dibayar oleh warga, maka pelayanan kepada warga harus baik.

“Tidak perlu ada membela diri, faktanya di lapangan melahirkan di rumah,” tegasnya.

Wakil Ketua 1 DPRD Batu, Nurochman mengatakaan akan menggelar dengar pendapat dengan Dinas Kesehatan Batu pada 10 Agustus 2020. Dalam rapat tersebut, Dewan akan menggali informasi dari Dinkes Batu. Nurochman juga akan mempertanyakan informasi pelayanan yang tidak maksimal terhadap warga.

“Kalau kejadian tersebut benar adanya, maka sangat disayangkan. Profesionalisme para tenaga medis dan tenaga kesehatan harus dijunjung tinggi, sisi lainnya adalah kemanusiaan,” ujarnya.

Advertisement

Ia juga menyarankan agar Dinas Kesehatan harus mengklarifikasi bagaimana sesungguhnya duduk persoalannya, supaya tidak menjadi blunder bagi pemerintah. Satu sisi masyarakat dimbau untuk memberikan dukungan kepada orang-orang yang terindikasi terkonfirmasi Covid-19. (bir/syn)

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas