Surabaya
Gus Ipul Minta Masyarakat Ikut Terlibat Pengawasan Mamin
Memontum Surabaya–Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf yang lebih akrab disapa Gus Ipulminta masyarakat ikut terlibat dalam kegiatan pengawasan makanan dan minuman (mamin) yang beredar di pasaran. Apabila masyarakat melihat dan menemukan makanan yang aneh agar melaporkan ke pihak yang berwajib.
Masyarakat harus lebih teliti melihat sebuah produk yang akan dikonsumsi, antara lain, tanggal kedaluwarsa, bahan-bahan pembuatannya, apakah sudah mendapat ijin dari kementerian kesehatan atau BBPOM.
Semua itu sangat penting, mengingat tenaga pengawas di BPOM sangat terbatas, hanya sekitar 150 orang yang harus mengawasi puluhan ribu perusahaan makanan/ minuman, obat, kosmetik, dan produk lain di pasar. Tentunya hal ini dirasakan sangat sulit dan kurang efektif untuk mengontrol.Sementara itu, pelanggaran yangterjadi di pasar dirasakan terjadi peningkatan.
Sekarang ini sistem pengawasan yang dilakukan masih sampling/ mengambil contoh di beberapa titik. Padahal seharusnyadilakukan langkah-langkah yang lebih luas.
“Oleh karena itu masyarakat diberi kesempatan seluas-luasnya untuk ikut terlibat mengawasi mamin yang beredar, agar keluarga bisa mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, tidak sembarangan,” hal itu ditegaskan Wakil Gubernur Jatim yang akrab disapa Gus Ipul seusai acara “Workshop Leadership Mastery” di Balai Besar Pegawasan Obat dan Makanan (BBPOM) RI Jl Karangmenjangan no 20 Surabaya, Senin (11/12/2017).
Menurut Gus Ipul, ada tiga hal yang menopang pertumbuhan perekonomi Jatim, yaitu pertanian 13 %, perdagangan 18 % dan indutri olahan makanan/ minuman 29 %. Makanan sangat penting bagi kesehatan. Untuk menentuan ukuran sehat, dapat diukur dari seberapa jauh sebuah keluarga melakukan suatu upaya kesehatan. Salah satunya diperlukan menghadirkan makanan yang sehat di tengah masyarakat untuk pemenuhan gizi keluarga.
Tantangan harus dihadapi, BBPOM harus melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang beresiko terhadap kesehatan dan secara terus menerus meningkatkan pengawasan dan memberikan pelayanan.
Oleh karena itu, BBPOM Surabaya yang ditugasi untuk mengontrol produk makanan dan minuman diminta melakukan tiga hal, yaitu, melakukan inovasi-inovasi yang memudahkan tugas pengawasannya, kemudian mencari terobosan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terutama masyarakat diajak berpartisipasi sesuai visi dan misi BBPOM, serta membangun net working dengan memaanfaatkan tekonologi.
Gus Ipul memberikan apresiasi kepada BBPOM Surabaya, karena dalam melaksanakan tugas pengawasan sudah melakukan sesuatu yang lebih, tidak hanya rutinitasas-usual/ seperti biasanya. Apalagi ditengah keterbatasan anggaran, waktu dan keterbatasan sumber daya yang lainnya, sudah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, antara lain beberapa Universitas dan Kwarda Pramuka Jatim.Ini penting, supaya menguatkan tekad sekaligus mengukuhkan komitmen supaya bisa bekerja dengan baik.
Menurut Gus Ipul, pengawasan obat dan makanan sangat penting. SDM terbatas padahal yang harus diawasi sangat banyak.usaha-usaha inovasi mencari terobosan yang dilakukan Balai Besar Surabaya perlu diapresiasi.
Persaingan makin ketat, setiap pengusaha berusaha untuk melakukan usaha efisiensi, sehingga harga jual produknyatetap terjangkau oleh daya beli masyarakat tapi keuntungan tetap bertambah. Yang penting tetap bisabertahan dalam persaingan bisnis.
Untuk menyongsong Natal dan Tahun Baru, Gus Ipul minta semua pihak diminta berpartisipasi agar keperluan masyarakat bisa dipenuhi tetapi dengan harga stabil. Sampai sekarang persediaan pangan/ sembako cukup, mudah-mudahan harga stabil. Penegak hukum sebagaimana menjalang Hari Raya Idul Fitri, juga melakukan tindakan nyata, antisipasi mengajak pengusaha stake holder untuk betul-betul menjaga harga stabil. (sil/nhs/yan)