Kota Batu
GGAA Berharap APH Telusuri Dugaan Penyimpangan Pembangunan Gedung di Sumber Brantas
Memontum Kota Batu — Good Goverment Activator Aliance (GGAA) pertanyakan mangkraknya pembangunan aula serba guna di samping selatan Kantor Desa Sumber Brantas yang sudah menelan anggaran sebesar Rp 448 juta. Dalam waktu dekat GGAA akan menyurati pihak desa dan berharap Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mendalami hal itu.
Dirut GGAA Jatim Sudarno mengaku hal tersebut sangat mengenaskan, bagaimana mungkin anggaran sebesar itu hanya berwujud bangunan tiang pancang dan pondasi. Padahal, anggaran ADD sudah cair.
“Pihak desa harus segera mengevaluasi dana, jangan sampai masyarakat dirugikan. Perlu diselidikali itu, bisa dilaporkan ke pihak APH jika dugaan penyimpangan memang ada, ” ungkapnya, Selasa (12/12/2017).
Dalam waktu dekat, GGAA akan menyurati Desa Sumber Brantas sesuai UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP). “Kami akan surati pihak desa. Yang dipertanyakan adalah rincian pembangunan mulai RAB, desain bangunan dan konsultannya, ” kata Sudarno.
Ditempat terpisah, Kepala Desa Sumber Brantas Juadi saat dihubungi mengatakan jika dirinya saat ini masih sakit dan dirawat di Rumah Sakit (RS). “Tolong dikonfirmasi ke sekdes saya, saya masih di RS,” singkat Juadi melalui pesan singkat.
Menanggapi keluhan masyarakat dan dugaan penyimpangan anggaran, Purnomo Sekertaris Desa (Sekdes) Sumber Brantas mengaku jika hal tersebut tidak benar. Hanya saja memang ada kesalahan prosedur dan proses pencairan.
“Tidak benar Mas, mungkin nanti kalau saya sudah pulang kunjungan kerja (kunker) ke Situbondo akan saya jelaskan,” tegas Purnomo. Lanjut Purnomo, pihaknya mengaku jika masih butuh pendampingan dan belajar. Saat ini pihaknya masih mempertimbangkan untuk melanjutkan program pembangunan ditahun 2017, sebab proses pencairan anggaran diakhir tahun tepatnya bulan desember ini.
“Kendalanya pencairan diakhir tahun ini, waktunya sangat mepet. Nanti kami akan pertimbangkan dan meminta pendampingan supaya kita tidak salah lagi dalam pembangunan, ” harap Purnomo.
Sebelumnya, masyarakat Desa Sumber Brantas mengeluhkan mangkraknya bangunan gedung aula serba guna disamping kantor desa yang dibangun tahun 2016 silam. Padahal anggaran yang berasal dari ADD (2016-2017) sudah digelontorkan dengan total Rp 448 juta dalam dua tahap. Pertama Rp 315 juta ditambah Rp 133 juta.
Di lokasi nampak dengan anggaran sebesar itu pembangunan masih hanya pondasi dan tiang pancang. Masyarakat menduga pihak desa melakukan penyimpangan anggaran pembangunan. (lih/yan)