Berita Nasional
Memasuki 50 Besar ADWI 2021, Menparekraf Visitasi Desa Wisata Apar Pariaman
Memontum Jakarta – Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 memasuki tahapan 50 besar desa wisata terbaik. Di tahapan ini, dewan juri akan melakukan visitasi dan penilaian langsung kepada 50 besar desa wisata yang didasarkan pada tujuh kategori lomba serta klasifikasi desa wisata.
Desa Wisata Apar di Kota Pariaman, Sumatera Barat, menjadi desa wisata pertama yang divitasi dan dinilai. Visitasi dilakukan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraft), Sandiaga Salahuddin Uno, bersama dewan juri, Jumat (27/08) tadi.
Baca Juga:
- Kemenparekraf Gandeng Platform Kitabisa untuk Pembiayaan Tanpa Bunga Desa Wisata
- KPK Tetapkan Gubernur Kalsel, Kepala Dinas, Kabid, PPK hingga Pengepul dan Swasta Tersangka Suap Pengadaan
- KPK Amankan Uang Rp 10 Miliar Lebih di OTT Orang Diduga Kepercayaan Gubernur Kalimantan Selatan
Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan, ADWI merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kemenparekraf dalam mewujudkan desa wisata sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan. Desa wisata merupakan, simbol kebangkitan ekonomi nasional dan desa wisata merupakan tren terbaru, pariwisata pasca pandemi yang berbasis nature and culture. Yaitu fokus pada alam terbuka dan budaya.
“Kita bisa lihat Desa Wisata Apar Kota Pariaman, betapa besarnya potensi pariwisata dan ekonomi kreatif. Mulai dari pantainya yang indah dan bersih, track mangrove, konservasi penyu, serta yang tidak kalah menarik adalah STIB (Sekolah Tinggi Ilmu Baruak),” ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.
Desa Wisata Apar, memang memiliki berbagai potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang bisa menjadi keunggulan, untuk dapat menarik wisatawan sehingga memberikan manfaat ekonomi dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Seperti STIB, yakni dimana masyarakat setempat melatih beruk untuk dapat memetik buah kelapa dan memilihkan yang terbaik dan kemudian diberikan kepada wisatawan. Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati rindangnya hutan mangrove yang dilengkapi dengan tracking mangrove, gazebo insta spot, menelusuri hutan mangrove dengan perahu kano, menara pandang, hingga hewan-hewan yang ada di dalam kawasan wisata Apar.
Desa Wisata Apar, juga memiliki hamparan pantai yang biru nan bersih, memiliki sunset yang indah dan konservasi penyu. Kuliner yang menjadi ciri khas dari Desa Wisata Apar adalah mengolah buah mangrove, menjadi minuman dan makanan. Untuk kriya atau kerajinan tangan ekonomi kreatif, dengan kearifan lokal ada pada menyulam dengan benang emas dan kerajinan batang pisang.
“Jadi kita bisa lihat di desa wisata Apar hari ini, bahwa ini adalah satu program yang sangat menyentuh masyarakat. Desa wisata ini programnya tidak mengawang, tapi konkret serta tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu. Memberikan sentuhan kepada masyarakat yang membutuhkan. Jadi kita sekarang fokus ke desa wisata yang jadi program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” ujar Sandiaga.
Desa Wisata Apar, diharapkan dapat menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi, untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Serta dapat mendorong daerah untuk dapat menciptakan desa – desa wisata baru di wilayahnya yang dapat membangkitkan ekonomi desa.
“Ini adalah simbol kebangkitan kita, dan saya yakin kita akan mampu menghasilkan desa wisata yang memiliki potensi untuk menjadi keunggulan kita ke depan,” tutur Sandiaga.
Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy, mengatakan Sumatra Barat menjadi provinsi yang terbanyak mendaftarkan desa wisatanya di ajang ADWI 2021. Tercatat ada 231 desa wisata yang mendaftar di ajang ADWI 2021.
“Melalui seleksi ini, kita berharap Desa Wisata Apar menjadi desa wisata nomor satu di Indonesia. Dan kehadiran Pak Menteri akan membantu mengekspos pariwisata Sumatra Barat secara nasional,” jelas Audy Joinaldy.
Sementara Wali Kota Pariaman, Genius Umar, mengatakan pariwisata menjadi salah satu penunjang yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Pariaman, tumbuh positif sebesar 3 persen di semester I tahun 2021. Hal itu, menunjukkan masyarakat Pariaman siap dalam menunjang kebangkitan ekonomi melalui pariwisata.
“Kami harapkan, desa wisata Apar ini menjadi percontohan. Tidak hanya di Sumatra Barat tapi juga di Indonesia karena di Pariaman ini masyarakatnya memiliki mental juara, juga aktif menjaga lingkungan,” kata Genius Umar.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Pariaman, Madison Mahyuddin, Kadispar Sumatra Barat, Novrial, Kadisparbud Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono, Ketua Dewan Juri ADWI 2021 Azril Azahari, serta Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua. (hms/kpe/aye/ed2)