Probolinggo
Sikapi OTT Bupati, Pegiat Anti Korupsi di Kabupaten Probolinggo Gelar Aksi Cukur Gundul
Memontum Probolinggo – Puluhan pegiat anti korupsi di Kabupaten Probolinggo, langsung menggelar aksi cukur gundul pasca kabar operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Probolinggo, P Tantriana Sari, oleh penyidik KPK. Satu persatu peserta aksi cukur gundul, Selasa (31/08) tadi, secara bergantian merelakan rambutnya dicukur gundul, sebagai luapan rasa syukurnya atas tertangkapnya Bupati Probolinggo.Selain itu, para pegiat anti korupsi bersama masyarakat juga melakukan pembubuhkan tanda tangan di atas kain putih.
Peserta aksi, Deni Ilhami, mengaku sengaja ikut aksi cukur gundul sebagai wujud rasa syukur atas penangkapan orang nomor satu di Kabupaten Probolinggo tersebut. Menurutnya, selama kepemimpinan Tantri sebagai bupati, kondisi perekonomian di Kabupaten Probolinggo, tidak ada perkembangan.
Baca Juga:
- Pj Bupati Ugas Buka Jumbara PMR XVII PMI Kabupaten Probolinggo
- Pj Bupati Probolinggo Monev Progres Pembangunan Infrastuktur mulai Irigasi, Gedung dan Jalan
- Kemenkominfo Gelar Diskusi Literasi Digital di PP Nurul Jadid Paiton dengan Hadirkan Dewi Hajar
Bahkan sampai kini, wilayah Kabupaten Probolinggo, masih masuk deretan daerah termiskin nomor empat di Jawa Timur. “Padahal SDM nya baik, sumber daya alamnya juga melimpah. Ini kemungkinan karena pengaruh kepimpinan bupati saat ini,” ungkapnya, Selasa (31/08) tadi.
Hal senada dikatakan Suhartono, peserta aksi cukur gundul lainnya. Dirinya mengungkapkan, selama kepimpinan Hasan Aminuddin hingga istrinya Puput Tantrianasari sebagai Bupati Probolinggo, dirinya merasakan tidak ada kemajuan. “Ini wujud syukur saya sebagai masyarakat Kabupaten Probolinggo, karena sering kali dikatakan bupati kebal hukum. Namun nyatanya, suami istri yang ditangkap KPK,” terangnya.
Bupati DPD LIRA Kabupaten Probolinggo, Syamsudin, mengatakan pasca terjaringnya Bupati Tantri bersama suaminya Hasan Aminuddin terkait OTT dugaan jual beli jabatan, dirinya mendorong komisi pemberantasan korupsi (KPK), agar mengusut tuntas kasus tersebut. Tidak hanya menyangkut OTT, Syamsudin berharap KPK bisa mengungkap dugaan tindak korupsi lainnya.
“Kami mendorong agar KPK bisa mengusut tuntas kasus ini. Termasuk menyeret oknum-oknum pejabat pemerintah, baik itu pejabat desa atau lainnya agar menjadi efek jera,” tegasnya. Sekadar informasi, dalam aksi OTT yang menjaring Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin yang juga anggota DPR RI, ada pula sejumlah pihak lainnya, yang turut diamankan. Total, dalam OTT yang dilakukan tim KPK, ada berjumlah 10 orang. (geo/sit)