Pemerintahan
Buka Rakor Desa Sadar Kerukunan, Bupati Lumajang Ingatkan Pemetaan untuk Mekanisme Rukun dan Toleran
Memontum Lumajang – Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, membuka kegiatan Rapat Koordinasi Pembentukan Desa Sadar Kerukunan Menuju Lumajang sebagai Kabupaten Moderasi Beragama, Senin (11/10/2021). Kegiatan itu, digelar di Aula Lantai 2 Kantor Kemenag Kabupaten Lumajang.
Dalam sambutannya, Bupati Lumajang, meminta agar camat dan kantor urusan agama (KUA) bisa melakukan pemetaan potensi konflik keagamaan sejak dini. Untuk itu, formula keberagaman di Lumajang harus ditemukan, mengingat hal itu diperlukan untuk menentukan mekanisme pengelolaan agar keberagaman yang rukun dan toleran dapat terwujud.
“Pemetaan potensi konflik harus sudah ada di lingkaran kerja tingkat kecamatan. Sehingga, kecamatan bisa menjembatani permasalahan keagamaan. Tentu, hal-hal yang berkenaan dengan keagamaan bisa selesai di tingkat kecamatan,” terang Bupati Lumajang.
baca juga
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
Selanjutnya, tambah Cak Toriq-sapaan bupati, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lumajang juga harus terlibat. Seperti halnya dengan membuat item toleransi beragama. Dengan begitu, maka semua pihak bisa mudah memahami di semua tingkatan, sehingga masyarakat bisa menerapkan hal tersebut.
“Kalau sudah seperti ini, kami optimis bisa mengelola potensi keberagaman. Kami punya harapan kegiatan yang dilakukan FKUB berbasis identitas masing-masing agama. Misalnya, ada pedoman atau tema khotbah Jum’at tentang moderasi beragama,” paparnya.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lumajang, Muhammad Muslim, dalam kesempatan itumengatakan, bahwa Kabupaten Lumajang memiliki kerukunan umat beragama yang luar biasa. Untuk itu, semoga ke depannya Lumajang bisa menjadi contoh kabupaten moderasi beragama di Indonesia.
“Saya optimis Kabupaten Lumajang jadi kabupaten yang luar biasa dengan gerakan moderasi beragama,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Lumajang, Asir, berharap kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk ikut membantu program FKUB dalam pembangunan miniatur lima agama di Desa Kandang Tepus Senduro, pembentukan moderasi beragama serta desa sadar hukum atau kerukunan umat beragama dengan tujuan agar masyarakat dapat memahami secara utuh esensi dari nilai agama masing-masing. (kom/adi/sit)