Kabar Desa
Kesaksian Warga Soal Bencana Banjir Bandang Bulukerto, Rumah Dikepung Lumpur, Keluar dengan Loncat Pagar
Memontum Kota Batu – Bencana banjir bandang Bulukerto, menyisakan cerita tersendiri bagi sebagian warga. Tidak terkecuali, bagi Sri Kusuma Astutik (43), warga Dusun Sambong RT 06 RW 04, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Perempuan yang tinggal bersama sembilan keluarganya, termasuk mertua dan anak, mengaku juga nyaris menjadi korban banjir bandang. Maklum, rumahnya yang berjarak sekitar 3 meter dari Jurang Kering, atau lokasi aliran banjir bandang, merupakan salah satu wilayah yang terdampak paling parah banjir.
Baca juga:
- Tingkatkan Partisipasi Pemilih dalam Pilkada, KPU Kota Malang Gelar Nobar ‘Tepatilah Janji’
- Kejutan Besar Menanti Peserta Malang Night Run 2024 Sabtu Lusa
- Serahkan 268 SK Guru, Nakes hingga Tenaga Teknis, Bupati Banyuwangi Ingatkan Peningkatan Kinerja
Di rumahnya yang dalam kejadian itu terendam lumpur, Tutik menjelaskan, usai Ashar saat itu hujan lebat. Dirinya bersama keluarga, ada di dalam rumah.
“Tiba-tiba saja, Ibu saya dari luar meminta kami semua untuk keluar rumah. Katanya ada banjir,” ujar saksi, seraya mengaku bingung, karena kebetulan Jurang Kering adalah bukan jalur banjir.
Di saat masih bingung itu, tambahnya, tiba-tiba saja anak saya yang paling kecil, juga berteriak bahwa ada badai. Karenanya, dirinya pun sempat keluar untuk melihat.
“Saya sempat melihat ke arah Utara (dari dalam rumah, red). Saat itu, tampak badai menggulung dengan warna abu-abu atau kehitam-hitaman,” paparnya.
Tidak lama itu, tambahnya, air bercampur lumpur langsung menggenangi depan rumah. Kontan, kami semua langsung masuk ke dalam rumah dan air terus berdatangan.
“Saya tidak berani keluar rumah, karena di depan pintu sudah ada lumpur setinggi dada. Air juga tampak seperti pusaran. Kami berusaha keluar rumah melalui samping barat dan Alhamdulillah bisa selamat. Meski pun, kemudian harus loncat pagar,” terang Tutik. (bir/sit)