Hukum & Kriminal
Tawuran Dua Kelompok Remaja di Luar Stadion Semeru Paska Laga Final, Polres Lumajang Tetapkan Seorang Tersangka
Memontum Lumajang – Tawuran antar dua kelompok remaja sesaat setelah laga final sepak bola Porprov Jatim di Stadion luar Semeru Lumajang, berbuntut panjang. Dalam aksi yang berlangsung Sabtu (02/07/2022) malam tersebut, Polres Lumajang menetapkan seorang tersangka.
Mirisnya, remaja yang ditetapkan sebagai tersangka itu, adalah seorang remaja asal Jember. Remaja yang diteridentifikasi berusia sekitar 17 tahun, ditetapkan sebagai tersangka karena kedapatan membawa senjata tajam (Sajam, red).
“Remaja ini diamankan anggota, sesaat setelah laga final sepak bola selesai. Remaja ini, diduga terprovokasi oleh yel-yel di luar stadion. Begitu anggota mendapati remaja ini mengambil Sajam dari jok motor, seketika itu langsung diamankan,” kata Kapolres Lumajang, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan, Selasa (05/07/2022) tadi.
Kapolres Lumajang juga menjelaskan, dalam laga final sepak bola itu, petugas keamanan sudah maksimal dalam melakukan keamanan. Bahkan, sedikitnya ada 200 personil yang diterjunkan. Termasuk, saat laga harus dihentikan karena sporter banyak menerobos masuk hingga garis pembatas laga atau sentel ban.
Baca Juga :
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
“Saat laga berlangsung, kami harus mengamankan suporter yang tiba-tiba memadati sentel ban, hingga akhirnya laga harus dihentikan demi keamanan. Saat itu, laga berhasil terkendali hingga akhirnya, ada aksi di luar stadion,” terang Kapolres.
Mengenai aksi di luar stadion, Kapolres menerangkan, sebelumnya antara suporter Jember dan Lumajang, memang ada ikatan kurang bagus. Karenanya, ketika ada yel-yel, ada yang terprovokasi sehingga muncul peristiwa itu. “Jadi, karena terprovokasi,” tambahnya.
Lebih lanjut Dewa Putu mengimbau, untuk ke depan panitia harus koordinasi, agar jangan banyak-banyak membawa suporter. “Ke depan, mudah-mudahan kalau ada event seperti ini kita bisa semakin baik lagi. Misalkan menambah tempat-tempat nonton videotron yang banyak, itu dari panitia. Kalau kami, itu hanya dari sisi keamanan,” tegas Kapolres.
Sebagaimana diberitakan, dalam laga final sepak bola yang mempertemukan Kontingen Jember melawan Kabupaten Pasuruan, terjadi aksi tawuran antar dua kelompok remaja di luar stadion. Peristiwa itu, berlangsung sesaat setelah laga selesai. Sementara dalam pertandingan itu, kontingen Jember berhasil menang dengan skor 1-0. (adi/sit)