Kota Batu
Derita Musibah Kebakaran di Lahan Relokasi Pasar Batu, Siti Aisyah Berharap Bisa Bawa Pulang Barang Sisa dan Perbaiki Bedak
Memontum Kota Batu – Peristiwa kebakaran yang terjadi di kawasan lahan relokasi pedagang dari Pasar Induk Batu, Rabu (11/01/2023) petang, menyisakan pilu. Maklum, tidak hanya membuat beberapa bedak yang ludes terbakar, namun beberapa barang juga belum berhasil diselamatkan.
“Ya, mau bagaimana lagi ya. Untuk sementara ini, saya nggak bisa berpikir panjang,” ungkap Siti Aisyah, seorang pedagang yang bedaknya ludes terbakar, Kamis (12/01/2023) tadi.
Perempuan asal Perumahan Puri Indah, Kelurahan Temas, Kecamatan/Kota Batu, itu menerangkan, bahwa barang jualannya yang selama ini menjual peralatan pertanian dan sepatu, ludes hangus akibat musibah tersebut. Mengenai kerugian yang menimpanya, itu sekitar Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.
“Barang dagangan saya, itu rata-rata masih baru beli dari agen. Makanya, saya tidak habis pikir dengan peristiwa kebakaran ini. Karena mulai dari peralatan, sepatu terus etalase kayu, semua ludes,” tambah Siti.
Baca juga :
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
Pedagang yang sudah beraktivitas di Pasar Induk sejak 1976, ini mengaku memiliki lima bedak. Sedangkan dari jumlah itu, tiga bedaknya habis terbakar. “Bedak saya ada lima dan separuhnya lebih terbakar. Sementara sisanya, itu basah karena terkena air dari usaha pemadaman api,” terang Siti.
Dirinya berharap, dari musibah ini untuk barang-barangnya, bisa segera diambil dan diamankan guna dibawa pulang. Sehingga, bisa dibenahi. Terutama, untuk bedaknya bida secepatnya dibenahi lagi agar bisa segera berjualan kembali.
“Kalau boleh, saya sebenarnya ingin mengambil barang-barang saya yang masih tersisa. Kemudian, bisa membenahi bedak, agar bisa berjualan kembali,” terang Ibu tiga anak ini. (put/sit)