Kota Malang
Minim Sosialisasi, Pembongkaran Jembatan Pandanwangi Kota Malang Tuai Reaksi
Memontum Kota Malang – Rencana pembangunan jembatan di Jalan Simpang LA Sucipto, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, menuai reaksi masyarakat. Itu karena, jembatan tersebut secara tiba-tiba dibongkar tanpa adanya sosialisasi terlebih dahulu.
Ketua RW X, Anang Tis, mengungkap jika dampak dari pembongkaran yang dilakukan tanpa adanya sosialisasi, membuat kemacetan di jalan alternatif perkampungan. Terutama, pada pagi hari dan sore hari, karena banyak kendaraan yang melintasi.
“Setelah ada pembongkaran itu, malamnya saya rapatkan untuk RT01 sampai RW07. Kita inisiatif, untuk membuatkan jalur satu arah. Dari arah Barat ke Timur. Jadi, untuk lewat wilayah RW X dari Timur ke Barat, kami tutup khusus roda empat. Sementara untuk roda dua, bisa lewat situ. Itu saja, masih banyak pengendara tidak mematuhi aturan yang ditetapkan oleh warga,” jelas Anang, Senin (13/02/2023) tadi.
Menurut Anang, seharusnya untuk pemberitahuan atau sosialisasi mengenai pembongkaran jembatan tersebut, paling tidak dilakukan kurang lebih dua minggu atau sebulan, sebelum pembongkaran. Sehingga, ada persiapan yang dilakukan oleh warga.
“Harusnya, itu dipasang tulisan bahwa tanggal sekian mau ada pembongkaran jembatan menuju ke jalan raya. Sehingga, kalau pengendara lewat itu otomatis tahu. Nggak tiba-tiba langsung bongkar seperti ini,” lanjutnya.
Baca Juga :
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
Lebih lanjut dikatakan, jika nantinya jembatan tersebut akan diselesaikan dalam waktu kurang lebih selama dua bulan. Sebab, pengerjaannya dilakukan secara manual tanpa menggunakan alat berat.
“Bisa jadi dua bulan lebih. Apalagi, itu dikerjakan manual tanpa ada alat berat. Kalau tahu itu dibangun manual, tentu bisa kita antisipasi. Jadi setengah dikerjakan, setengah dibuat jalan. Tapi itu langsung dibongkar total,” lanjutnya.
Senada dengan itu, Ketua RT01 RW03, Muhtar, mengatakan jika pembongkaran jembatan itu memang perlu untuk dilakukan. Sebab, jika terjadi hujan dengan insentitas tinggi, mengalami banjir yang cukup tinggi. Hanya saja, sangat disayangkan jika pembongkaran dilakukan tanpa adanya sosialisasi terlebih dahulu.
“Hari Selasa (07/02/2023) lalu, saya di telepon katanya besok Rabu (08/02/2023) mau ditutup total dan ada pengerjaan jembatan. Kan, ini harusnya ada sosialisasi atau konfirmasi sebulan sebelumnya itu. Nggak dadakan,” ujar Muhtar.
Ditambahkan Muhtar, selaku Ketua RT, tentunya ini harus dikomunikasi. Bukannya langsung melewati proses-proses yang tidak semestinya. Paling tidak, ada pemberitahuan dari Kecamatan, Kelurahan, Ketua RW, Ketua RT dan ke warga. (rsy/sit)