Kabar Desa
Faktor Alam dan Lingkungan Desa Oro-oro Ombo Kota Batu Jadi Tumbuh Subur Homestay
Memontum Kota Batu – Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan/Kota Batu, siapa sangka jadi tumbuh suburnya homestay atau penginapan. Bahkan, tercatat dari luasan lahan yang mencapai sekitar 1.379 hektar kawasan yang lingkungan dan alamnya asri itu, total terdapat 250 homestay. Dengan uraian, data tahun 2020 sebanyak 211 homestay dan tahun 2023, naik menjadi sekitar 250 homestay.
Kepala Desa Oro-oro Ombo, Wiweko, mengatakan dari banyaknya homestay yang ada di desanya tersebut menjadi trend di setiap dusun. Dimana, ketika masyarakat menggunakan rumahnya untuk berbisnis homestay, akan menambah pendapatan.
“Dari catatan Dinas Pariwisata Kota Batu tahun 2020, jumlah homestay di sini sebanyak 211 unit. Dan sampai 2023 ini, lebih kurang menjadi 250 unit homestay,” terangnya, Selasa (06/06/2023) siang.
Baca juga:
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
- Hujan Deras Disertai Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang di Dua Lokasi Kota Malang
Keberadaan homestay sendiri, menurutnya, di masing-masing 19 desa di Kota Batu, memang sudah ada. Hampir semua, notabenenya milik masyarakat setempat. Kendati demikian, Desa Oro-oro Ombo memang jumlah homestaynya paling banyak.
Mengenai pendapatan desa yang diperoleh dari keberadaan ratusan homestay, ujar Wiweko, selama ini pihak pemerintah desa tidak memperolehnya. Lebih dari itu, semua dikembalikan kepada lingkungan masing-masing.
“Yang jelas, meskipun di wilayah Desa Oro-oro Ombo banyak homestay yang jumlahnya 200 unit lebih, tapi pemerintah desa tidak memperoleh apa-apa. Ini semua kami kembalikan ke lingkungan masing-masing untuk kebutuhan kegiatan,” jelasnya.
Dari banyaknya homestay di Desa Oro-oro Ombo, paparnya, semua memiliki tarif beragam. Untuk menginap, perkamarnya berkisar Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu perhari. Sedangkan, menginap satu rumah dipasang tarif perharinya Rp 400 ribu sampai jutaan. Tergantung, dari luasan dan fasilitasnya. (put/gie)