Kabupaten Malang
Sikapi Peningkatan Suhu Panas dari BMKG, Dinkes Kabupaten Malang Peringatkan Dehidrasi
Memontum Kota Malang – Selama sepekan ke depan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Sidoarjo, mencatat bahwa akan terjadi peningkatan suhu panas yang luar biasa. Yaitu, tidak hanya berkisar antara 33 hingga 36 derajat celcius. Namun, diperkirakan hingga di angka 37 derajat celcius, yang diperkirakan akan berlangsung pada Kamis (12/10/2023) hingga Sabtu (14/10/2023) mendatang.
Mensikapi informasi awal itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang pun meminta kepada warga masyarakat, untuk lebih selektif di hari-hari tersebut. Termasuk, lebih banyak mengkonsumsi air mineral untuk menetralisir tubuh.
“Dengan kondisi cuaca yang panas, dehidrasi pastinya bisa menimpa siapa saja. Karenanya, kebutuhan air mineral untuk tubuh, bisa dioptimalkan untuk mengimbangi kondisi itu. Sehingga, warga tidak sampai mengalami dehidrasi,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Drg Wiyanto Wijoyo, Rabu (04/10/2023) tadi.
Ditambahkannya, selain ancaman dehidrasi, sebenarnya langkah yang paling efektif adalah tidak beraktivitas di luar rumah. Hanya saja, karena kemungkinan ini juga sangat kecil, sehingga bisa memanfaatkan alat bantu saat di luar rumah.
Baca juga :
“Yang paling efektif, sebenarnya menghindari sinar matahari di siang hari. Namun, kalau hal ini sangat tidak mungkin, maka bisa menggunakan payung saat aktivitas di luar. Karena saat cuaca panas, tidak hanya dehidrasi yang dikhawatirkan. Namun, kulit terbakar pun juga tidak menutup kemungkinan bisa terjadi. Karenanya, memang perlu waspada atau antisipasi,” ujar mantan Kepala Puskesmas Pakis ini.
Selain beberapa langkah antisipasi itu, lanjutnya, hal yang paling perlu diingat adalah bagaimana menjaga kondisi tubuh. Artinya, warga harus sadar betul bagaimana kondisi kesehatan masing-masing. Jangan sampai, karena kondisi kesehatannya yang tidak bagus, namun malah memaksakan diri keluar rumah dengan kondisi cuaca yang panas.
“Jadi, begitu sadar kondisinya lemah saat terkena panas menyengat, tentunya harus segera menghindar. Bukan, justru tetap bertahan karena aktivitas di luar rumah,” paparnya.
Terkait peningkatan suhu panas, Wiyanto menambahkan bahwa kondisi ini sudah berlaku di beberapa wilayah. Seperti di Jawa Tengah atau Semarang, cuaca panas juga sudah terjadi. Karenanya, langkah-langkah antisipasi harus terus dilakukan. (sit)