Kota Malang
Program Sekolah Lansia Tuai Keluhan, Pemkot Malang Diminta Kembangkan hingga Kelurahan
Memontum Kota Malang – Program sekolah Lansia yang digawangi oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang, dikeluhkan oleh masyarakat. Salah satunya, dari Sekretaris Karang Werda Kelurahan Dinoyo RW 06, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Wiwit.
Disampaikannya, bahwa keberadaan sekolah Lansia itu hanya berada di tingkat kecamatan dan belum menyasar di tingkat kelurahan. Padahal, Lansia di tingkat kelurahan, itu terus bertambah banyak.
“Saya minta, sekolah Lansia itu bisa sampai di tingkat kelurahan, supaya bisa menuju Lansia smart. Apalagi di Kelurahan Dinoyo, ini para Lansianya sangat semangat untuk mengikuti sekolah Lansia,” kata Wiwit, Jumat (26/07/2024) tadi.
Selain itu, Wiwit juga meminta agar Pemkot Malang dapat menyediakan Sarana dan Prasarana (Sarpras) yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan sekolah Lansia. Karena, sampai dengan saat ini banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Baca juga :
“Karena banyak pelatihan yang dilakukan. Kalau menggunakan handphone, lansia ini agak kesulitan karena ketinggalan zaman,” tambahnya.
Merespon keluhan tersebut, Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito, mengatakan bahwa pihaknya akan menyesuaikan dengan anggaran yang ada, terutama mengenai usulan sekolah Lansia di tiap-tiap kelurahan. Sehingga, apa yang diharapkan itu bisa terwujud secara optimal.
“Nanti akan kita sesuaikan anggarannya. Memang sekolah Lansia ini kegiatannya macam-macam. Ada untuk peningkatan perekonomian, untuk meningkatkan produktifitas hingga kemandirian Lansia. Termasuk salah satunya, mengeluarkan produk UMKM,” jelas Donny.
Selain itu, Dinsos P3AP2KB Kota Malang juga akan berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) untuk memudahkan perizinan produk usaha yang telah dibuat oleh para lansia. Termasuk, juga UMKM rintisan sekolah Lansia akan dikembangkan.
“Karena instruksinya Pak Pj, khusus untuk Lansia nanti perizinan akan dipercepat. Kalau bisa satu hari dan kalau perlu, didatangi mana yang ada pengusaha Lansia. Karena memang seperti apa yang disampaikan Pak Pj, Lansia harus tetap mbois dan mandiri di usia lanjut. Karena kalau Lansia ini tidak diberikan pelatihan, dikhawatirkan akan mengalami post power syndrome,” imbuh Donny. (rsy/sit)