Pendidikan
Edukasi Pengurangan Risiko Bencana, Pj Wali Kota Probolinggo Buka Pembentukan SPAB
Memontum Kota Probolinggo – Pj Wali Kota Probolinggo, Nurkholis, membuka pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) SMP Negeri 6 Kota Probolinggo, Senin (12/08/2024) tadi. Kedatangannya di sekolah yang berada di Jalan Kedondong, Kelurahan Kareng Lor, itu disambut iringan musik hadrah yang dibawakan oleh para siswa.
Program SPAB adalah sebuah program edukasi pengurangan risiko bencana hasil kolaborasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo. Diketahui, SPAB merupakan program prioritas nasional untuk mewujudkan sekolah dan madrasah yang aman bencana.
Di Kota Probolinggo, telah terlaksana program serupa pada beberapa satuan pendidikan tingkat menengah. Diantaranya, seperti di SMPN 10, SMPN 1 dan SMPN 5.
Pj Wali Kota Nurkholis dalam kesempatan itu menyambut baik pembukaan Program SPAB. Sebab, Kota Probolinggo juga memiliki beragam risiko bencana. Antara lain, angin gending dengan risiko pohon tumbang.
“Karena kita tahu bahwa Probolinggo ini salah satu daerah atau kota yang rawan bencana, apa lagi hari ini sudah musim angin gending yang bisa menyebabkan pohon roboh,” kata Pj Wali Kota Probolinggo.
Pj Wali Kota Nurkholis juga berharap, melalui Program SPAB, warga di satuan pendidikan memiliki keterampilan dan keahlian dalam tanggap bencana. Serta, mampu berkontribusi terhadap lingkungan dikala bencana datang.
Baca juga :
“Ini ada pengetahuan baru tentang kebencanaan. Sehingga, nanti adik-adik meskipun masih SMP, itu bisa berkontribusi terhadap lingkungannya minimal jika terjadi bencana,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD, Sugito Prasetyo, mengatakan bahwa khusus untuk lokasi SMPN 6, dirinya telah memetakan beberapa risiko bencana yang bisa terjadi di wilayah sekitar. “Jadi SMP Negeri 6 ini dekat dengan lokasi banjir, dekat dengan lokasi kebakaran lahan, karena juga sekitarnya sering terjadi kebakaran lahan, maupun bencana-bencana yang lain. Salah satunya juga adanya banjir lahar dingin, karena di depan SMP ada juga aliran sungainya,” jelas Kalaksa BPBD Kota Probolinggo.
Salah seorang peserta dari Kelas IX, Shafira, mengatakan bahwa dirinya ingin banyak belajar tentang cara menghadapi bencana. Terutama, mengenai bencana gempa bumi yang pernah dialami oleh keluarganya.
“Misal terjadi suatu gempa, terus bagaimana menghadapinya. Karena waktu itu saya ikut webinar tentang gempa, di situ saya jadi membayangkan bagaimana pertolongan atau penyelamatan diri misal kalau ada gempa,” terang Shafira yang bercita-cita menjadi dokter gigi itu.
Pelatihan SPAB kali ini mengusung tema ‘Kenali Ancaman, Siapkan Strateginya, Kurangi Risikonya, Siap Untuk Selamat’. Hadir sebagai nara sumber, antara lain Kepala Disdikbud, Siti Romlah, anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan pegawai BPBD Kota Probolinggo. Materi yang diberikan meliputi pengenalan tentang kebencanaan, penanggulangan kebencanaan serta mitigasi bencana.
Sementara seusai membuka acara, Pj Wali Kota Nurkholis didampingi Kepala SMPN 6, David Jonatha Badra, menyempatkan diri untuk menanam bibit mangga di halaman sekolah. Termasuk, menyapa dan mengajak siswa-siswi untuk foto bersama. (kom/pix/gie)