Kota Malang

Rindu Kepimpinan Abah Anton di Kota Malang, Warga Lowokwaru Undang dan Jadikan Rumah untuk Posko

Diterbitkan

-

POSKO: Abah Anton saat hadir dan membuka Posko Pemenangan. (ist)

Memontum Kota Malang – Dukungan terhadap Paslon nomor urut 3 Pilkada Kota Malang, Abah Anton-Dimyati Ayatullah, terus mengalir dan semakin solid. Hal ini terlihat, saat Abah Anton menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pembukaan Posko Pemenangan Abadi (Abah Anton-Dimyati) di Jalan Letjen Sutoyo Gang III, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (08/10/2024) malam.

Kembalinya Abah Anton di panggung politik dengan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Malang, disambut dukungan pemenangan warga dan tokoh masyarakat yang menghadiri kegiatan ini. “Warga Lowokwaru rindu, serindu-rindunya Abah Anton. Kami berharap, Abah Anton bisa kembali memimpin Kota Malang, yang bermartabat seperti dahulu,” kata warga Kelurahan Lowokwaru, Erwin.

Pernyataan ini, pun diamini oleh Ketua Posko Pemenangan, Teti Irawati. Wanita yang turut menggerakkan dukungan dari masyarakat setempat itu, merelakan rumahnya dijadikan Posko Kemenangan Abah Anton. “Saya ingin Abah Anton kembali memimpin Kota Malang. Karenanya, saya gunakan rumah saya untuk Posko Kemenangan dan semoga Abah Anton menang,” ujar Teti.

Senada dengan itu, seorang warga, Fauzi, juga menyampaikan hal yang sama. Dirinya berharap, Abah Anton bisa kembali memimpin kota Malang. “Alhamdulillah, Abah Anton kembali mencalonkan diri dan warga membulatkan tekad untuk mendukung sepenuhnya Abah Anton,” tambahnya.

Advertisement

Dalam sambutan pelaksanaan itu, Abah Anton menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada dukungan masyarakat. Dirinya mengungkapkan, bahwa kehadirannya bukan atas inisiatif pribadi, melainkan karena permintaan warga yang menginginkan pemimpin yang tulus dan peduli dengan kebutuhan masyarakat.

Baca juga :

“Saya tidak meminta, tetapi masyarakat yang mengundang saya untuk hadir ke sini. Mereka ingin melihat pembangunan Kota Malang, kembali bermartabat,” jelas Abah Anton dengan rendah hati.

Dirinya juga menegaskan, mengenai pentingnya sinergi antara ulama dan umara serta visi membangun Kota Malang, yang sejahtera. “Saya ingin Kota Malang menjadi kota yang baldatun tayyibatun warabbun ghafur. Pemerintah bukan raja, tetapi pelayan masyarakat. Pemimpin harus adil dan tahu persoalan rakyat,” tegasnya.

Abah Anton juga menekankan, mengenai pentingnya blusukan dan mendekatkan diri kepada masyarakat. “Dahulu setelah dilantik, saya langsung turun ke lapangan. Bukan untuk pencitraan, tapi untuk benar-benar mendengar dan memahami masalah yang dihadapi warga. Kepala daerah itu harus menyelesaikan dirinya secara ekonomi, sehingga tidak mencari keuntungan dari jabatan,” katanya.

Advertisement

Dirinya juga menyampaikan pentingnya reformasi birokrasi dan pelayanan maksimal kepada masyarakat. “Lurah atau camat tidak boleh meminta uang dari masyarakat. Saya telah berjuang memberikan tunjangan yang layak kepada pegawai agar pelayanan semakin baik,” tegasnya.

Hadir bersama warga di Jalan Letjen Sutoyo, KH Mansur mendampingi Abah Anton, yang turut memberikan restu dan doa. (gie)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas