Jember

Hadiri Lomba Cerdas Cermat Ibu Hamil dan Lomba Bayi Sehat, Berikut Pesan Pjs Bupati Jember

Diterbitkan

-

HADIR: Pjs Bupati Jember saat menghadiri pelaksanaan acara lomba kolaborasi Dinkes dan RS Paru Jember. (pemkab for memontum)

Memontum Jember – Dinas Kesehatan Kabupaten Jember berkolaborasi bersama Rumah Sakit Paru Jember, menggelar Lomba Cerdas Cermat Ibu Hamil dan Lomba Bayi Sehat, di Aula Pertemuan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Jember, Kamis (10/10/2024) tadi. Pelaksanaan yang digelar dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur, juga dihadiri Pjs Bupati Jember, Imam Hidayat.

Dalam pelaksanaan itu, Pjs Bupati Imam sangat mengapresiasi terselenggaranya acara. Itu karena, pelaksanaan kegiatan sangat penting digelar guna untuk meningkatkan edukasi kesehatan, terutama untuk ibu dan bayi.

“Dengan tindakan yang tepat, maka penanganan kesehatan dapat dilakukan dengan baik. Karena penanganan kesehatan sekarang ini masih mahal, maka kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang baik agar kita semua mengenal cara dalam penanganan kesehatan,” kata Pjs Bupati Imam.

Dalam kesempatan sama, Pjs Bupati Imam juga menghimbau agar seluruh komponen petugas kesehatan yang hadir pada kegiatan itu dapat menjadi pionir bagi masyarakat, dalam upaya penanganan kesehatan. “Jadi cerdas cermat bukan hanya bagaimana menguasai ilmu pengetahuan tentang kesehatan. Namun, gelaran ini juga tentang bagaimana mengetahui dan mengukur sampai batas mana kita sudah memahami dunia kesehatan,” jelasnya.

Advertisement

Baca juga :

Ditambahkannya, ilmu pengetahuan dan informasi yang sudah didapatkan dari kegiatan itu, dapat dijadikan sebagai bekal di lingkungannya masing-masing. Termasuk, juga bisa diteruskan ke masyarakat untuk memberikan edukasi.

“Itulah yang menjadi beban dan tanggung jawab kita semua,” tambahnya.

Pjs Bupati Imam juga berpesan, agar seluruh stakeholder bisa berkoordinasi dengan tokoh agama dan masyarakat melakukan sosialisasi untuk menekan terjadinya pernikahan dini. Karena, pernikahan dini atau pernikahan yang dilakukan di bawah 21 tahun, akan menyebabkan permasalahan di belakang hari. Di mana, akan berdampak negatif untuk perkembangan ibu dan bayi.

Ketua Panitia Penyelenggara, Desy Richa Lailatul Husnah, menambahkan bahwa kegiatan itu dihadiri oleh 50 Kepala Puskesmas, perwakilan ibu hamil, Kader Puskesmas, Bidan Puskesmas, pejabat struktural Pemkab Jember, Kadinkes Jember, Perwakilan RS Paru Jember hingga penggerak PKK. (kom/rio/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas