Trenggalek
Pasca Longsor, Warga Bogoran Krisis Air
Memontum Trenggalek—Memasuki musim penghujan yang terjadi saat ini, krisis air bersih justru tengah dirasakan warga Dukuh Banaran Desa Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek.
Diketahui krisis air bersih yang melanda warga ini terjadi pasca bencana longsor yang terjadi beberapa waktu lalu. Sehingga mengakibatkan saluran air yang biasa digunakan warga rusak dan airnya tidak layak diminum.
Rusaknya sumber air akibat bencana tanah longsor ini, sedikitnya ada 3 Rt di Dukuh Banaran Desa Bogoran mengalami krisis air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus mencari sumber air alternatif dengan jarak sekitar 1 – 2 kilometer.
“Saat ini warga sudah mendapatkan bantuan air bersih dari BPBD setempat. Tetapi sebelumnya, warga harus mencari sumber air alternatif dengan jarak 1 – 2 kilometer, ” ungkap salah satu warga terdapat krisis air bersih, Nur Kholis saat dikonfirmasi, Selasa (6/2/2018).
Hal tersebut sangat membantu warga untuk mendapatkan suplay air bersih untuk memenuhi kebutuhannya sehari – hari. Dan warga juga tidak perlu jauh – jauh untuk mencari air bersih.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa sejak beberapa hari terakhir pihaknya rutin melakukan pengiriman air bersih untuk warga yang mengalami krisis air bersih. “Kami sudah melakukan pengiriman air bersih secara rutin kepada beberapa hari terakhir kepada warga yang terdapat krisis air bersih. Dalam sehari kita bisa mengirimkan 2 – 3 tangki air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga yang membutuhkan, ” kata Joko Rusianto.
Diketahui sebelumnya bahwa untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga yang ada di Dukuh Banaran Desa Bogoran memanfaatkan aliran air pipanisasi yang diambil dari salah satu sumber air di bawah lokasi longsor yang ada di perbatasan Kampak – Munjungan.
Pasca kejadian tersebut, sumber air yang diambil warga menjadi keruh, kotor dan tidak layak diminum, sehingga warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. (mil/yan)