Blitar

Warga Kota Blitar Mulai Tinggalkan PDAM

Diterbitkan

-

Warga Kota Blitar Mulai Tinggalkan PDAM

Memontum Blitar — Hasil survei sosial ekonomi nasional yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Blitar pada 2016 menyebutkan, hingga sekarang kualitas air PDAM yang keruh dan berbau, bahkan sering mati, masih menjadi keluhan mayoritas masyarakat Kota Blitar. Hal tersebut salah satu foktor penyebab warga Kota Blitar mulai enggan memakai air PDAM untuk kebutuhan konsumsi, dan beralih ke sumur bor.

Banyak warga beralih ke sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sehingga jumlah warga yang masih bertahan menggunakan air PDAM untuk konsumsi tinggal 6 persen. Sedangkan masyarakat yang menggunakan air bersih dari sumur bor mencapai 43 persen.

“Sekarang, untuk mencukupi kebutuhan air bersih, masyarakat bertumpu pada sumur yang masih terlindungi, baik sumur bor maupun sumur pompa”, kata Kasi Statistik Sosial BPS Kota Blitar, Nanang Widaryoko, Jumat (27/10/2017).

Sementara, Pjs. Direktur PDAM Kota Blitar, Joni Sumarsono mengatakan, jika jumlah pelanggan PDAM terus berkurang. Awalnya, jumlah pelanggan PDAM sebanyak 12.071 pelanggan. Sedagkan data terakhir per September 2017, jumlah pelanggan PDAM tinggal 6.191 pelanggan.

Advertisement

Bahkan diakuinya, jika kualitas air PDAM sering dikeluhkan masyarakat. Rata-rata masyarakat mengeluhkan kualitas air PDAM keruh dan berbau. Selain itu, warga juga mengeluhkan aliran air PDAM sering mati. “Yang banyak, rata-rata pelanggan mengeluhkan air kotor dan sering mati”, jelas Joni Sumarsono.

Kotornya air PDAM, banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya tenaga penggerak pompa air PDAM, yang menggunakan listrik PLN. Saat listrik PLN padam, otomatis pompa air juga berhenti. Dan saat listrik hidup kembali, pompa air akan bergerak menyedot air. Dimana air yang pertama kali tersedot itu membawa endapan lumpur dari bawah. Itu yang menjadi penyebab air PDAM yang dialirkan ke warga menjadi keruh.

“Kami belum punya jenset, makanya kalau listrik padam, air PDAM ikut mati. Hal ini mengakibatkan air PDAM yang dialirkan ke warga menjadi keruh”, ungkapnya. Selain itu, kondisi pipa PDAM yang sudah tua, juga berpengaruh pada kualitas air. “Kami sudah mengusulkan dana bantuan untuk mengganti pipa PDAM kepada pemerintah pusat”, tandasnya.

Sementara, Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar, Yohan Tri Waluyo mengaku masih sering menerima keluhan dari warga soal kualitas air dan pelayanan PDAM. Warga mengeluh kualitas air PDAM kotor., pelayanan air PDAM juga sering macet. “Kami sudah panggil PDAM terkait keluhan masyarakat itu. Menurut PDAM harus ada peremajaan pipa untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat”, kata Yohan Tri Waluyo. (jar/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas