Blitar

Walikota Blitar Panen Raya Padi di Kelurahan Bendo

Diterbitkan

-

Wali Kota Blitar Muhamad Samanhudi Anwar bersama Formpinda mengikuti Panen Raya Padi di Kelurahan Bendo Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar

Memontum Blitar – Pemerintah Kota Blitar senantiasa mengupayakan memberikan fasilitasi semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat petani. Diantaranya peningkatan kemampuan pengetahuan, ketrampilan, pengembangan pola pikir dan wawasan petani juga terus dilakukan melalui pelatihan-pelatihan, sehingga diharapkan petani lebih percaya diri dalam mengelola usaha taninya.

Wali Kota Blitar Muhamad Samanhudi Anwar dalam sambutannya pada Panen Raya Padi di Kelurahan Bendo Kecamatan Kepanjenkidul mengatakan, panen raya ini merupakan salah satu berkah saat Kota Blitar memperingati hari jadinya. Mudah–mudahan produksi petani pada panen – panen berikutnya dapat lebih meningkat lagi dan petaninya bisa lebih sejahtera.

”Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang saat ini telah banyak membantu pembangunan bidang pertanian di Kota Blitar. Pemerintah Kota Blitar senantiasa mengupayakan memberikan fasilitasi semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat petani”, kata Samanhudi Anwar, Jumat (13/4/2018)

Lebih lanjut Samanhudi menyampaikan, peningkatan kemampuan pengetahuan, ketrampilan, pengembangan pola pikir dan wawasan petani, juga terus dilakukan melalui pelatihan-pelatihan. Sehingga diharapkan petani lebih percaya diri dalam mengelola usaha taninya.

Advertisement

“Pemerintah Kota Blitar tentu sudah berupaya maksimal dalam memberikan yang terbaik kepada para petani. Akan tetapi bagaimanapun kami tentu memiliki keterbatasan – keterbatasan”, jelas Samanhudi.

Wali Kota Blitar menilai, bahwa petani di Kota Blitar adalah pribadi yang luar biasa. Karena dalam kondisi saat ini pilihan untuk tetap konsisten menjadi petani merupakan pilihan yang tentu tidak mudah.

“Termasuk panjenengan semua adalah orang – orang hebat. Saya berani mengatakan demikian, karena memang petani kita dihadapkan pada realitas yang seringkali tidak bersahabat”, tandasnya.

Samanhudi mengakui, saat ini petani sedang menghadapi permasalahan yang tidak ringan. Mulai terus berkurangnya areal pertanian, mahalnya harga pupuk, belum lagi adanya penyakit klasik pertanian yaitu hama, dan yang tidak jarang dialami petani adalah rendahnya harga pertanian ketika musim panen tiba.

Advertisement

“Ini adalah sebuah kenyataan yang seringkali dialami oleh sebagian besar petani”, jelas Samanhudi Anwar.

Sementara di sisi lain, lanjut Samanhudi, ada tuntutan produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi syarat kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Sehingga memiliki daya saing dan mudah diperoleh dengan harga terjangkau.

”Saya tidak henti – hentinya mengingatkan bahwa sumber daya alam yang kita miliki sangat terbatas, lahan pertanian di Kota Blitar ini juga tidak terlalu luas, karena wilayah kita memang cenderung perkotaan”, ujarnya.

Dengan demikian, memang tidak ada jalan lain bagi para petani selain bekerja lebih keras dan membangun sistem pertanian yang lebih tangguh. Termasuk memanfaatkan lahan yang sempit seoptimal mungkin, salah satunya dengan sistem tumpang sari.

Advertisement

Menurut Wali Kota Blitar, guna mencapai pertanian yang tangguh tersebut, diperlukan satu strategi pertanian yang sesuai dengan potensi dan kondisi budaya lokal. Strategi dimaksud adalah pengembangan sarana prasarana pertanian dengan menggunakan bibit maupun pupuk yang berkualitas, meningkatkan kelembagaan petani, teknologi pertanian dan kemitraan yang saling menguntungkan.

“Maka dari itu, bina terus kerjasama diantara sesama petani, diantara kelompok – kelompok tani yang ada dan dengan berbagai pemangku kepentingan. Dengan kebersamaan dan koordinasi, insya alloh sumber daya alam yang terbatas ini dapat kita manfaatkan secara optimal”, pesanya.

Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian siap memfasilitasi berbagai permasalahan yang ditemui petani di lapangan untuk mencaikan solusinya bersama-sama.

”Kita juga sangat memahami berbagai kesulitan petani di lapangan, seperti menurunnya harga jual gabah saat panen, tingginya biaya produksi, adanya lahan pertanian yang berubah menjadi pemukiman, dan lain sebagainya”, pungkas Wali Kota Blitar. (fzi/hms/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas