Kota Malang
PWI Malang Gandeng Depo Pertamina Malang, Bagi Tips Awali Usaha dan Pengembangan
Memontum Kota Malang—-Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi, menuntut para pelaku bisnis untuk dapat menyusun strategi dan taktik bisnisnya. Jika dilihat lebih mendalam, ternyata esensi dari persaingan terletak pada bagaimana sebuah usaha dapat menciptakan produk dan atau jasanya secara lebih baik, dibandingkan dengan pesaing bisnis lainnya.
Dimulai saat memutuskan jenis usaha, pilih yang sesuai passion. Artinya tidak jauh dari hobby, favorit, kemampuan, dan lainnya, karena akan dikerjakan dengan hati. “Lakukan dengan fokus dan butuh kesabaran. Jangan bingung jika mengalami kendala, lakukan secara bertahap, yaitu cari permasalahannya, lalu analisa kenapa, dan temukan solusinya. Jangan mudah berpindah usaha atau diversifikasi produk, jika produk pertama belum berkembang baik,” jelas Yustinus Agung, Co Founder CFQ Foodlab Indonesia, kepada para pelaku UMKM di Ruang Sidang Balaikota Malang, Sabtu (5/5/2018).
Agung, sapaan akrabnya, menjadi salah satu pemateri “Talkshow Membangun Start-up Business, Mendorong pertumbuhan UMKM Kota Malang” bersama pemateri lain, seperti Rizky Rahman Yusuf (Area Manager Communication & Relations Jatimbalinus PT Pertamina (Persero) MOR V), Irfan Fathoni (Konsultan ahli Dinkop Jatim dan KUKM Kota Malang), dan Deddy Kusbianto (Wakil Ketua Kadin Kota Malang).
Senada, Deddy Kusbianto mengatakan, untuk memulai usaha, pilihlah produk yang unik pada sisi bentuk, harga dan servis. Karena produk memiliki siklus hidup. Mau hit and run, atau berkembang. Jika merasa usaha telah berkembang, boleh memutuskan diversifikasi usaha dengan cita rasa dan kemasan beda. “Fokus dulu hingga berkembang, setelah itu diversifikasi. Mau diversifikasi boleh, sejenis atau beda silakan. Tapi lebih muda sejenis dengan mengambil segmen diatasnya. Karena dasarnya sama, akan lebih mudah untuk mengembangkan. Contohnya Toyota membuat Daihatsu, maka Toyota semakin melejit. Satu lagi, jangan tergiur tawaran modal. Jika tak butuh modal, jangan pinjam modal. Karena itu bunuh diri,” tegas dosen Polinema ini.
Acara yang diinisiasi oleh PWI Malang Raya bekerjasama dengan Depo Pertamina Malang ini, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Malang, Drs. Wasto, SH, MH, yang berharap kegiatan ini mampu memotivasi, meningkatkan kreativitas dan inovasi bagi lahirnya para pebisnis start up, karena keberadaannya di Kota Malang, masih dirasa minim. “Semoga upaya aktifitas dari berbagai bisnis start up akan mampu mengangkat kualitas ekonomi kreatif di Kota Malang, dan bukan sekadar business oriented, tapi lebih pada ekonomi kreatif bidang teknologi yang bisa membawa pada kesejahteraan masyarakat Kota Malang menuju kota kreatif” tutur Wasto.
Wasto menilai, PWI cukup cerdas mencari peluang CSR, cerdas dalam mendidik anggotanya dan masyarakat untuk memunculkan pengusaha UMKM. “Kalau ini terus kita lakukan, maka Kota Malang akan menjadi kota dengan UMKM yang tumbuh dengan subur, kemudian maju dan akhirnya pertumbuhan ekonomi menjadi lebih bagus dan pengangguran lebih diminimialisir. Harapannya, para peserta talkshow dapat memanfaatkan dan menyerap ilmu yang diberikan, sehingga muncul kemandirian ekonomi yang dialami oleh seluruh peserta, agar nantinya dapat menjadi pengusaha-pengusaha yang handal,” ungkap Wasto.
Sementara itu, Ketua PWI Malang Raya, Ariful Huda M.Pd mengharapkan agar dengan adanya kegiatan tersebut dapat bermanfaat dalam mengembangkan UMKM di Kota Malang, mengingat Kota Malang memiliki potensi yang tinggi terhadap pesatnya industri kreatif. “Melalui kegiatan ini pula, PWI Malang Raya berharap agar kesempatan ini menjadi pintu gerbang dan titik awal mewujudkan mimpi dalam rangka membangun serta membesarkan UMKM di Kota Malang agar Kota Malang menjadi kota industri kreatif” tandas Arif King, sapaan akrabnya. (rhd/yan)