Kota Malang
Disperin Kota Malang akan Datangkan Ahli Keramik Eropa
Memontum Kota Malang——Dinas Perindustrian Kota Malang sedang menjajaki untuk mendatangkan desainer keramik dari Eropa kesentra pengrajin keramik Kota Malang di Kelurahan Dinoyo.Tujuannya supaya produksi keramik Dinoyo bisa disukai dan terjual di Eropa.
Kepala Dinas Perindustrian, Kota Malang J Subkhan menjelaskan, beberapa tahun silam. Produksi keramik Indonesia menempati nomor empat dunia.
Namun seiring perkembangan zaman dan tekhnologi serta persaingan usaha perkeramikan. Kini produksi keramik tanah air hanya menempati urutan ke 10 didunia.
“Kita tidak mungkin membendung pasar global. Yang bisa kita lakukan adalah meningkatkan kualitas sekaligus mencari pangsa pasar baru. Salah satunya kita ingin mendatangkan desainer keramik dari Eropa supaya produk keramik Dinoyo bisa dijual di Eropa,” tandas Subkhan.
Kata Subkhan, kendala utama yang dihadapi oleh 36 pengrajin keramik Dinoyo adalah soal pemasaran. Walaupun setiap pengrajin sudah memiliki pelangan masing masing.
Terlebih lagi adanya produk keramik China. Perlahan telah mengerus pemasaran keramik Dinoyo dinegerinya sendiri.
“Soal bahan baku keramik sudaj bekerja sama dengan UPT Keramik Provinsi Jatim. Lalu kalau ingin mengekspor, pengrajin keramik Dinoyo harus titip barang keeksportir di P Bali,” imbuh dia.
Menurut Subkhan, Pemkot Malang bekerja sama dengan Bea Cukai Malang memberikan kemudahan perijinan terkait ekspor keramik Dinoyo. “Sekarang tergantung pengrajinnya. Mau memanfaatkan kemudahan itu apa tidak,” sebutnya.
Ketua Paguyupan Pengrajin dan Pedagang Keramik Dinoyo, Syamsul Arifin menyatakan, kondisi produksi dan pemasaran keramik Dinoyo stabil. Penjualan keramik tergantung ekonomi secara nasional.
“Saat ekonomi secara nasional stabil. Pedagang datang langsung ke Dinoyo. Untuk saat ini produksi keramik Dionoyo kebanyakan dalam bentuk souvenir. Atau biasanya disesuaikan dengan event sedang berlangsung,” sebut Arifin.
Untuk jumlah produksi keramik Dinoyo mencapai 2000-3000 buah keramik jenis souvenir. “Harga keramik jenis souvenir rata-rata Rp 7.500 per biji. Keramik ukuran besar harganya antara Rp1-1.5 juta per bijinya,” tandas Arifin.
Soal ekspor keramik, kata Arifin kendalanya pada jumlah produksi. “Produksi kita masih kecil. Kalau ingin ekspor harua dalam jumlah besar. Kualitasnya juga harus bagus..Makanya perlu ada penambahan peralatam kerja dan peningkatkan kualitas pengrajin keramik di Dinoyo,” sebutnya. (man/yan)