Lamongan
Fadeli Imbau Jajaran OPD Antisipasi Perubahan Musim
Memontum Lamongan – Bupati Lamongan, Fadeli menghimbau agar seluruh jajaran Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) Kabupaten Lamongan mengantisipasi datangnya perubahan musim dari musim penghujan ke musim kemarau, terutama dalam masalah kekurangan air.
“Situasi dan kondisi sekarang ini yang perlu kita antisipasi saat ini mulai musim kering, musim hujan tambah pendek, kita semua harus antisipasi kepala OPD, teknis lapangan apalagi para camat, jangan sampai pertanian kita kekurangan air itu menjadi kebutuhan yang maksimal, ” ucapnya tegas.
Iapun menegaskan agar para OPD memanfaatkan secara optimal fasilitas yang ada untuk mengantisipasi adanya kekeringan di sejumlah wilayah di Lamongan untuk meringankan beban masyarakat yang kekurangan air bersih, apalagi diperkirakan musim kemarau ini akan berlangsung sampai dengan bulan September.
“Mobil tangki diperbanyak, yang punya mobil tangki tidak hanya bpbd, ini harus dioptimalkan, sekarang ini musim kering belum maksimal belum puncaknya, bulan depan agustus, september itu puncak-puncaknya, itu harus kita antisipasi kEbutuhan air bersih di wilayah, ” ujarnya.
Selain mengenai kekeringan yang harus diantisipasi, Fadeli juga menuturkan masalah kebakaran juga tidak kalah pentingnya untuk diantisipasi. Sebab, sering kali di musim kemarau seperti ini sangat rawan terjadinya kebakaran.
“Kita harus antisipasi kebakaran ini karena di musim kering kita harus Antisipasi semuanya, mobil-mobil kebakaran, pemadam kita, dan yang paling penting antisipasi di rumah-rumah penduduk, kita harus ingatkan warga kita untuk tetap antisipasi,” tuturnya.
Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Suprapto mengungkapkan saat ini pihaknya sudah melakukan droping ke enam desa di wilayah Lamongan, diantaranya Desa Oro-oro Ombo yang ada di Kecamatan Mantup, Desa Bakalanpule Kecamatan Tikung dan empat desa di Kecamatan Sugio.
“Rata sudah droping 5 sampai 7 tangki setiap desanya dengan total lebih dari 35 tangki,” ungkap Prapto yang juga menghimbau setiap desa yang membutuhkan air bersih sgera melapor ke BPBD.
“Saya himbau kepada pak camat ataupun pak lurah kalau memang daerahnya sudah kurang air bersih segera membat surat kepada pak camat dan diteruskan ke BPBD,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada tahun 2018 ini, berdasarkan data yang assessment atau penilaian BPBD ada 19 Desa dari 10 kecamatan yang terdampak kekeringan. 10 kecamatan diantaranya, Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sarirejo, Modo, Kedungpring, Sugio, Sambeng, Bluluk, Lamongan dan Sukodadi.
“Untuk potensi desa kekeringan masih belum bertambah, semoga tidak bertambah walapun bertambah BPBD sudah siap. Kalau menurut perkembangan BMKG informasinya nanti 19 Desa dari 10 Kecamatan itu berpotensi akan mengalami kekeringan di bulan Agustus dan September,” tukasnya. (ifa/zen/yan)