Trenggalek

Wabup Trenggalek Maknai Bendera Merah Putih Sebagai Simbol Keberanian

Diterbitkan

-

Wabup Trenggalek Maknai Bendera Merah Putih Sebagai Simbol Keberanian

Memontum Trenggalek – Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin maknai bendera Merah Putih yang akan dikibarkan dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI bukanlah sembarang bendera. Teringat pada jaman dulu terjadi pertempuran di Surabaya, Bung Tomo mengatakan bahwa selama bangsa Indonesia masih memiliki darah merah dan bisa membuat secarik kain putih menjadi warna merah putih, sampai saat itu juga kita tidak akan menyerah pada siapapun.

Dihadapan pemuda pemudi Trenggalek yang terpilih menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka pada acara Pembukaan Pelatihan Paskibraka di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Wabup Termuda di Indonesia ini menegaskan bahwa hanya orang – orang terpilih yang berkesempatan mengabarkan sang merah putih dalam rangka Hari Ulang Tahun RI ke 73 tahun 2018 ini.

“Bagi saya teman – teman Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) itu menjadi semacam pasukan elit atau punya kelas tersendiri di mata masyarakat. Karena tidak semua orang berkesempatan menjadi Paskibraka, dan tentunya orang – orang yang terpilih, ” ungkap Arifin, Senin (06/8/2018).

Ia menegaskan Paskibraka harus dikarantina, dilatih sedemikian rupa, karena yang akan kalian kibarkan ini bukan sembarang bendera. Artinya para Paskibraka ini sedang mengibarkan simbol keberanian, sesuatu yang keramat bagi bangsa ini.

Advertisement

Pada kesempatan tersebut, suami Novita Hardiny ini juga sedikit menceritakan tentang bagaimana sejarah pemuda Indonesia dalam memperjuangkan Merah Putih berkibar di nusantara sebagai pembakar semangat peserta yang nantinya akan bertugas dalam upacara yang sakral.

“Dulu kemerdekaan ini diperjuangkan salah satunya juga oleh peran anak-anak muda yang terbaik. Coba lihat sebelum Soekarno-Hatta berani memproklamirkan kemerdekaan, siapa pendorong di belakangnya? ketika terjadi diskusi yang sangat sengit sekali kemudian teman-teman angkatan muda ini, Sukarni dan kawan-kawan tidak sabar, mereka terlebih dahulu peka mendengar kekalahan Jepang maka memaksa Soekarno-Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan, ” jelasnya.

Wakil Bupati Trenggalek ini juga menitipkan pesan kepada para peserta pelatihan Paskibraka untuk memberikan momen yang sakral dan membanggakan pada puncak peringatan Detik-Detik Proklamasi, 73 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. (mil/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas