Kota Malang

Vokasi UB Ajak Maba Jadi Ahli di Bidangnya, Digodok Sejak PK2MABA

Diterbitkan

-

Ir. Hotma Prawoto S, MT, IP-Md HAKI, memberikan motivasi kepada maba Pendidikan Vokasi UB. (rhd)

Memontum Kota Malang—-Sebelum menjadi ahli di bidangnya, setiap manusia harus melalui proses. Dimana setiap proses harus dilalui dengan pembelajaran untuk menjadi manusia unggul dan berakhlak mulia. Artinya ia mampu bertanggungjawab atas penggunaan keilmuannya, jujur dan amanah, semangat untuk kerja keras dan kerja pintar, memahami lingkungan, fokus pada solusi, dan bersikap/bermental juara. Selain itu, cara berpikir dan bertindak dibarengi rasa syukur dan ikhlas. Sehingga akan menjadikan dirinya bernilai atau ahli di hadapan manusia dan Tuhannya.

Hal ini diungkapkan Ir. Hotma Prawoto S, MT, IP-Md HAKI, Director Project Implementation Unit Universitas Gadjah Mada (UGM) saat memberikan motivasi kepada 1.061 mahasiswa baru (maba) Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya (UB) saat mengikuti rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MABA) bertemakan Explorer Your Life Skill, di GOR Pertamina UB, Rabu (15/8/2018). Para maba berasal dari 4 prodi, yaitu D3 Kesekretariatan, D3 Keuangan dan Perbankan, D4 Manajemen Hotel, dan D4 Desain Grafis, tahun akademik 2018-2019.

Direktur Vokasi UB bernyanyi jingle Vokasi UB bersama maba. (rhd)

Direktur Vokasi UB bernyanyi jingle Vokasi UB bersama maba. (rhd)

Mantan Direktur Sekolah Vokasi UGM ini menambahkan, usai lulus kuliah diharapkan mahasiswa vokasi tak lagi mencari kerja, tapi langsung bekerja sesuai dengan keilmuannya, baik sebelum atau sesudah wisuda. Akan lebih baik lagi jika mampu menciptakan kerja. Sebab dalam menghadapi era industri 4.0, mindset harus diubah. Pun merubah mental menjadi pejuang (warrior). “Sikap dan mental manusia itu ada 3, yaitu superior, warrior, dan inferior. Untuk menjadi warrior itu harus tangguh dan pantang menyerah, menghargai orang lain dan merasa perlu orang lain, mensyukuri dan ikhlas apa yang terjadi, melihat peluang dan tantangan dengan pola pikir positif, dan lainnya,” jelas Hotma, sapaan akrabnya.

 Ir. Hotma Prawoto S, MT, IP-Md HAKI, menerima cinderamata dari Dr. Ir. Darmawan Ockto Sudjipto, MSi. (rhd)

Ir. Hotma Prawoto S, MT, IP-Md HAKI, menerima cinderamata dari Dr. Ir. Darmawan Ockto Sudjipto, MSi. (rhd)

Hotma menambahkan, peluang kerja lulusan Vokasi sebenarnya luas, namun dalam catatannya, rerata lulusan vokasi menjadi pegawai negeri, bekerja pada orang lain, mengembangkan usaha sendiri, dan merintis/membangun/menciptakan usaha sendiri, serta bidang lainnya. “Vokasi itu penerapan ilmu, bukan pesaing S1 atau akademik. Hal ini harus diluruskan pada masyarakat. Vokasi bisa mengisi lini manapun. Ini bisa untuk mengcounter masuknya tenaga asing. Jika pemerintah terus mengembangkan vokasi, lima tahun lagi SDM Indonesia tak akan kalah dengan asing. Bahkan perekonomian Indonesia akan semakin membaik, sebab lulusan vokasi juga mampu berwirausaha dan membuka lapangan kerja,” tukasnya.

Sementara itu Direktur Program Pendidikan Vokasi UB, Dr. Ir. Darmawan Ockto Sudjipto, MSi, mengatakan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman bagi maba bagaimana harus mewujudkan visi dan misi menjadi mahasiswa vokasi. Sehingga tak hanya mencari ijazah terakhir, namun memiliki sertifikasi atas uji kompetensi yang dimiliki untuk bisa terjun langsung di dunia usaha dan dunia industri (du-di). “Pak Hotma itu orangnya semangat, tangguh, dan memiliki visi misi luas tentang vokasi. Dan dia berpengalaman sebagai Direktur Sekolah Vokasi UGM. Setidaknya ini bisa menginspirasi maba dan civitas akademika untuk bagaimana vokasi berkembang di UB. Kita berbeda dengan Poltek, sehingga diharapkan akademi bisa bekerja sama dengan vokasi. Kami akan terus menjalin kerjasama dengan du-di, agar memiliki sertifikasi dan uji kompetensi,” jelas Darmawan.

Advertisement

Darmawan mencontohkan vokasi UB bisa memiliki sertifikasi melalui badan usaha milik UB, seperti Guest House UB di bidang Perhotelan, dan usaha lainnya. Tentunya kerjasama “Respon masyarakat terhadap vokasi UB cukup bagus. Tahun ini terjadi peningkatan maba signifikan, jumlah peminat lebih dari 5.000, namun yang diterima 1.061 maba. Karena trend mindset saat ini, bagaimana setelah kuliah langsung bekerja. Atas masukan stakeholders, kami selalu memperbarui kurikulum tiap tahun. Misal teman dari hotel, perbankan, dan lainnya memberi masukan, ini metode yang digunakan saat ini, ini ada out of date lebih baik itu, dan lainnya. Inilah sinergitas, kolaborasi, dan tantangan vokasi UB untuk lebih baik,” pungkasnya. (rhd/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas