Jember
Kementerian PUPR Gelar Pelatihan Kotaku di Jember
Memontum Jember – Pemerintah Kabupaten Jember bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat untuk program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tahun 2018. Pelatihan yang berlangsung di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Kamis (11/10/2018), ini diikuti oleh Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM), Lurah, Kades, dan Camat dari lima kecamatan diantaranya Kecamatan Kaliwates, Sumbersari, Patrang, Ambulu, dan Tempurejo.
Plt. Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Kabupaten Jember Yessiana Arifa, ST, M, Eng mengatakan, mengentas kekumuhan bukan hanya tanggungjawab pemerintah. Ini adalah tanggungjawab bersama
“Tujuan kita sama yaitu mengentaskan kita dari kekumuhan, permukiman yang sudah tidak kumuh, tidak turun kualitasnya.” Yessiana, dalam sambutan pembukaan pelatihan. Yesi mengingatkan amanat Perpres no 2 tahun 2015 tentang pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan melalui penanganan kualitas lingkungan permukiman, yaitu peningkatan kualitas permukiman kumuh, pencegahan tumbuh kembang permukiman kumuh baru, dan penghidupan yang berkelanjutan.
“Permukiman kumuh merupakan masalah nasional. Terbukti, telah teridentifikasi 35.291 hektar permukiman kumuh perkotaan secara nasional. Dan, 4,2 hektar permukiman kumuh itu ada di Jember. Sementara ini teridentifikasi di empat kecamatan yaitu Kaliwates, Sumbersari, Tempurejo, dan Patrang.” terangnya.
Yesi menjelaskan, pelatihan ini menjadi dasar kegiatan peningkatan kapasitas program Kotaku tingkat kelurahan dan desa, membangun kolaborasi pencegahan permukiman kumuh, dan peningkatan kualitas permukiman melalui peningkatan kapasitas bagi seluruh pelaku.
Pelatihan ini juga untuk membangun pemahaman dan keterampilan dalam melaksanakan program ” Kotaku.” di tingkat kelurahan dan desa, dalam pelatihan ini diharapkan berjalan dengan baik, ada interaksi dengan pemateri serta mendapat wawasan yang lebih banyak.
“Kita berharap, kita bersama dapat lebih termotivasi, lebih tambah wawasan, nantinya program-program kita dapat lebih bisa terlaksana lebih baik sesuai target,” Yessiana. Ketua panitia pelatihan Kukuh Prakoso menyampaikan, pelatihan telah sering dilakukan di setiap desa bersama LKM yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dari pimpinan kolektif.
“Kegiatan hari ini merupakan gong (puncak, red) dari kegiatan-kegiatan sebelumnya,” kata Kukuh. LKM yang ada di desa, lanjutnya, minimal memiliki Sembilan pimpinan kolektif. Pelatihan ini diharapkan menambah pengetahuan, khususnya tentang kota tanpa kumuh. (yud/yan)