Trenggalek
DPRD Trenggalek Soroti PAD Pariwisata yang Masih Rendah
Memontum Trenggalek—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Trenggalek soroti rendahnya pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Trenggalek dari sektor pariwisata. Sejunlah wakil rakyat ini mendesak PAD pariwisata untuk dikembangkan lagi. Pasalnya, masih banyak potensi yang dinilai belum maksimal digali.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Trenggalek, Mugiyanto mengatakan pihaknya bersama tim peningkatan PAD mulai memetakkan berbagai potensi untuk menggenjot PAD 2018, salah satunya sektor pariwisata.
“Wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD bersama tim peningkatan PAD terus memetakan potensi PAD. Seperti di sektor pariwisata, ” ungkap Mugiyanto saat dikonfirmasi, Minggu (4/11/2018).
Ia mencontohkan, banyaknya kawasan wisata yang ramai wisatawan. Seperti, obyek wisata Prigi yang menarik retribusi masuk dan parkir, namun sampai Bulan September 2018 masih kurang Rp 18 Juta lebih, padahal harusnya sudah melampaui target karena kunjungan wisata juga naik.
Pada intinya, pihaknya menginginkan PAD khususnya di Kota Keripik Tempe digenjot. Jika Bupati ingin 20 persen kenaikan PAD, justru pihaknya mengharapkan lebih. Dari kacamata DPRD, lanjut Mugiyanto, sektor pariwisata masih perlu didongkrak lagi. Sebab, masih belum optimal. Selain sektor pariwisata, ada sejumlah sektor lain yang disoroti. Di antaranya, rertribusi parkir.
“Tak hanya dari sektor Pariwisata yangnilai PAD nya masih rendah. Akan tetapi hasil retribusi parkir juga kita minta ditingkatkan lagi, ” imbuhnya. Hasil pemetaan PAD ini, la juta politisi asal Demokrat ini, akan menjadi acuan pembahasan APBD tahun 2019. Sehingga, sejumlah kegiatan yang dinilai kurang mendesak bisa ditunda dulu.
Terkait target PAD sekitar 20 persen, Dikatakan Mugiyanto, semuanya masih dibicarakan secara intensif. Pihaknya hanya berharap PAD yang menjadi penopang APBD Trenggalek bisa bertambah. Sehingga, sejumlah kegiatan yang sudah direncanakan bisa berjalan dengan baik.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto, menegaskan kemajuan pariwisata tak bisa dijadikan tolak ukur naiknya PAD. Sebab, pariwisata yang dikembangkan di Trenggalek tak hanya berdampak pada PAD. Namun, menggeliatnya sektor lain home stay, restoran dan akomodasi wisata lain tentunya juga mendongkrak ekonomi masyarakat. (mil/yan)