Surabaya

Angka Partisipasi Rendah, KPU Sasar Kaum Milenial, Kenalkan Pemilu

Diterbitkan

-

Memontum Surabaya——Hajatan demokrasi Indonesia berupa Pemilihan Umum (Pemilu) bakal kembali digelar, 17 April 2019. Pesta demokrasi itu menjadi satu, antara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg). Pesta rakyat lima tahunan tersebut pun perlu dirayakan dengan semeriah mungkin oleh seluruh rakyat Indonesia.  Terutama oleh pemilih pemula yang jumlahnya diprediksi mencapai 14 juta jiwa. Jangan sampai masih banyak golongan putih (golput) dari kalangan pemilih pemula  yang tidak menggunakan hak suaranya.

Rektor Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Dr.  Bahrul Amiq, SH., MH,. menjelaskan bahwa tahun 2019 akan menghadapai Pemilu secara serentak. “Ayo kita sama-sama mengkampanyekan Ayo nyoblos, jangan Golput, terutama bagi pemilih milienal,” Kata Bahrul saat menjadi salah satu pembicara dalam Forum ‘ Memilih Itu Juara ’, yang diselenggarakan di Kampus Unitomo Surabaya, Senin (5/11). Forum ini diikuti dari siswa SMK Dr Soetomo serta beberapa mahasiswa Unitomo.

Bahrul menilai, bahwa Pemilu 2019 ini harus disikapi dengan cerdas. Tertutama bagi pemilih-pemilih pemula. Kaum milenial terbilang dari umur 17 tahun ke atas.

Untuk itu, kata Bahrul, jangan kita menyia-nyiakan moment seperti ini, ini untuk membuat kehidupan berpolitik kita lebih bermakna dan sudah membantu dalam sistem demokrasi Indonesia.

Advertisement

Rektor Unitomo juga menilai usaha pemerintah dan Komisi pemilihan Umum (KPU) untuk mengsosialisasikan akan pemilu 2019 ini masih kurang efektif. Untuk itu, Bahrul menyampaikan, sosialisasi atau kampanye pemilu baik dari segi pemerintah, KPU, atau berbagai pihak lain sangat ia dukung.

“Forum atau sosialisasi seperti ini harus kita kenalkan kepada masyarakat terutama pada kaum milenial, kalau mereka kaum milenial tidak kita ajak diskusi takutnya nanti mereka malah kan apatis. Mengingat ini juga untuk pembangunan dan masa  depan bangsa ada di tangan mereka. Dan saya sangat mendukung yang seperti ini apalgi kalau dilaksanakan disekitar Unitomo,” imbuhnya.

Pada Forum ‘ Memilih itu Juara ’ juga dihadiri oleh Komisioner KPU Jatim Choirul Anam. Anam juga menambahkan KPU sekarang lebih memaksimalkan pemanfaatan IT. “Kita bisa cek di website lindungihakpilihmu.kpu.go.id, atau di playstore bisa cari KPU RI. Pastikan kita sudah terdaftar jika belum kita juga bisa lapor di menu tersebut,” imbuhnya.

Ia juga menjelaskan, pengembangan aplikasi yang dilakukan oleh KPU tidak lain juga untuk mempermudah pihak internal dalam mengelola data maupun user dalam mencari data informasi yang dibutuhkan.

Advertisement

Satya Widya Yudha selaku Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI, yang juga hadir dalam forum tersebut menyampaikan jumlah partisipasi Pemilu dari tahun ke tahun mengalami penurunan. “Justru disaat kita bilang demokrasi tapi banyak yang malas memilih. Dari data yang saya miliki dulu tahun 1999 itu total ada 93.3 %, tahun 2004 itu 84.9.%, kemudian tahun 20014 74%,” ungkap Satya.

Ia menjelaskan di era Demokrasi saat ini banyak terjadi paksaan, kurangnya kesadaran terutama pada kaum mileneal. Maka dari itu kita perlu sadar akan pemilu sehingga kita tidak lagi diangka 74% tapi balik lagi ke angka 93%.

“Nantinya setelah dilakukan pemilu harus kita data partisipannya harus lebih diangka 90% terutama pada kaum mileneal yang akan berpartisipasi dipemilu tahun depan, serta tidak berhenti di forum ini saja,” cetusnya. (gus/ano/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas