Surabaya
PUPR Teruskan Pembangunan Trans Papua, Tak Terdampak Teror
Memontum Surabaya – Pasca insiden yang menewaskan puluhan pekerja proyek Trans Papua oleh serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan pihaknya tetap akan meneruskan pembangunan jalan di paling timur Indonesia itu.
Basuki—sapaannya–, menyatakan pemerintah tidak akan menghentikan pembangunan proyek Trans Papua. Tak dapat dipungkiri, selain faktor keamanan, sejumlah kendala juga dihadapi pekerja. Di antaranya seperti faktor pembebasan lahan, topografi alam, dan cuaca.
Ia berpendapat dari ribuan kilometer dan kesepakatan masyarakat Papua, rakyat di sana tidak ada satu pun pihak menentang untuk menolak adanya pembanguan tersebut. Alih-alih menolak, menurutnya pembangunan ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat Papua.
“Dari 3500 km, ruas jalan Trans Papua tidak ada satu titik pun yang ditolak oleh masyarakat. Jadi masyarakat menunggu pembangunan ini,” ungkapnya usai mengisi acara Jokowi Milenial Festival di Surabaya Town Square (Sutos), Sabtu (8/12).
Menteri berlatar belakang birokrat ini mengangap Insiden yang terjadi di Wamena tersebut hanya insiden kecil. Karena para KKB hanya beranggotakan sekitar 50 orang saja.
“Nduga kemarin itu hanya satu kelompok KKB. Menurut Kapolri dan Penglima itu kecil, hanya sekitar 50 orang kelompok bersensjata,” katanya.