Surabaya
Polda Jatim Tegaskan Tabloid Indonesia Barokah Provokatif dan Black Campaign
Memontum Surabaya—Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) menyita ribuan eksemplar Tabloid Indonesia Barokah (TIB). Penyitaan majalah yang bermuatan provokatif dan kampanye hitam tersebut didapat diberbagai daerah di Jatim. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan penyitaan itu didasari karena Polda Jatim khawatir akan semakin banyak masyarakat yang terpapar dengan konten tersebut.
“Banyak sudah yang kami temukan. Kalau dibuka semuanya ya jumlahnya ribuan. Ada dari berbagai daerah di Jawa Timur, di Pasuruan, di Mojokerto, semuanya sudah kami sita,” ucap Barung, pada Sabtu (26/1/2019).
Barung menyebut TIB ditemukan sudah beredar di sejumlah masjid dan pondok pesantren (ponpes)di kabupaten/kota di Jatim. Barung mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan para pengurus pesantren dan masjid. Selain itu, kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan tabloid tersebut.
“Hampir seluruh pesantren dan masjid dikirimi. Beberapa mungkin sudah tersebar. Tetapi sebagian sudah dilaporkan dan kami sita. Langkah ini kami ambil karena tabloid itu kontennya provokatif. Isinya black campaign, karena itu sebisa mungkin jangan disebar. Kami bersyukur karena mereka (masjid dan pesantren) paham dan mengikuti arahan kami,” katanya.
Hingga saat ini, kepolisian masih belum dapat memastikan, siapa pengirim majalah terlarang tersebut. Namun demi meminimalisir penyebarluasan majalah, pihak Polda Jatim telah menerjunkan tim intelejen untuk menelusuri pengirim TBI itu.
“Tapi umumnya (pengirim) datang ke kantor pos tertentu, kirim tidak menggunakan alamat resmi. Untuk itu hari ini intelejen sudah bekerja, polres bekerja,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan belum bisa berkomentar soal peredaran tabloid yang mengatasnamakan kubunya itu. Bahkan Jokowi beralasan belum pernah membacanya.
“Ya, enggak tahu, saya belum pernah baca. Kalau sudah baca baru nanti ngomong, wong ini belum baca,” kata Jokowi di lapangan alun-alun Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 25 Januari 2019.
Terkait munculnya tabloid ini jelang pemilihan presiden, Jokowi meminta masyarakat bisa membedakan antara kampanye hitam atau kampanye negatif bahkan fakta. “Saya belum baca. Saya cari, kalau sudah ketemu, baru baca, baru komentar,” kata dia.
Selain di Jatim, ratusan eksemplar TBI juga beredar di Jawa Tengah (Jateng), tepatnya di sejumlah wilayah kecamatan, Kabupaten Batang, dengan menyasar penyebaran pada masjid dan pondok pesantren (Ponpes).
Hal ini diungkapkan Koordinator Divisi Pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Batang, Mabrur di Batang, Sabtu (26/1/2019).
“Tabloid ini telah beredar di hampir semua kecamatan dan sebagian lagi masih berada di masjid dan ponpes. Saat ini, kami masih menunggu hasil kajian dari Bawaslu Pusat bersama Dewan Pers,” kata Mabrur.
Sementara di Jawa Barat, peredaran tabloid Indonesia Barokah ditemukan beredar sejak 18 Januari 2019.
Juru Bicara Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Habiburokhman, mengungkapkan bahwa laporan Bawaslu menyebut Indonesia Barokah disebar melalui pos dan sudah mendarat di 26 provinsi. Sebelumnya, BPN sudah melaporkan edaran Indonesia Barokah ke polisi dan Bawaslu atas alasan konten yang menyebabkan keresahan masyarakat.
Saat ini Dewan Pers telah merampungkan analisis administratif atas Indonesia Barokah yang menunjukkan bahwa alamat yang tercantum di lembar Indonesia Barokah tidak sesuai serta tidak ada struktur redaksi yang tertera secara jelas. Sementara itu, analisis konten Dewan Pers atas Indonesia Barokah ditargetkan selesai pekan depan. (sur/ano/yan)