Kota Malang

Kota Malang Masuk Aman dari Gizi Buruk dan Stunting

Diterbitkan

-

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Dr dr Asih Tri Rachmi Nuswantari MM. (rhd)

Memontum Kota Malang—Kasus gizi buruk dan stunting (tubuh pendek) di Kota Malang terhitung rendah, alias terbilang aman. Untuk kasus gizi buruk, masih di angka 0 koma sekian, dibandingkan secara nasional level gizi buruk itu berada di angka 4 persen. Sementara stunting di Kota Malang saat ini hanya 20 persen, dibandingkan secara nasional pada angka 26 persen.

“Kalau di Kota Malang ini, kasus-kasus gizi buruk dan stunting itu terhitung masih rendah. Namun, generasi ke depan harus tetap disiapkan agar menjadi generasi lebih berkualitas. Maka dari itu dalam momen Hari Gizi Nasional ini, diharapkan semua masyarakat waspada,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Dr dr Asih Tri Rachmi Nuswantari MM, ditemui Memontum.com di kantornya.

Bersama puskemas pemenang gizi terbaik. (rhd)

Bersama puskemas pemenang gizi terbaik. (rhd)

Asih memerintahkan kepada para petugas gizi agar untuk terus-menerus menyosialisasikan pentingnya gizi. Sebab persoalan gizi ini tidak bisa ditunda. Tercatat dari 39 kasus gizi buruk pada tahun 2018, tersisa 9 kasus per januari 2019. Selain itu, Asih juga mengimbau kepada masyarakat agar mengubah pandangan tentang stunting bahwa tidaklah benar tinggi badan itu dipengaruhi keturunan. Tidak ada pembenaran bahwa ayah dan ibunya pendek, anaknya juga pendek. Sebab hal ini bisa diubah dengan perbaikan gizi.

“Di 1.000 hari kehidupan itu secara terus-menerus harus diperhatikan pemberian gizinya. Kita harus tetap gencar mengedukasi masyarakat, karena gizi berdampak pada segala aspek, terutama tumbuh kembang. Pesimisme orang tua pendek, anak juga pendek, itu harus dihilangkan. Karena tidak seperti itu. Anak-anak yang pendek ini bisa ditanggulangi dengan perbaikan gizi, supaya tidak pendek terus,” terang Asih.

Caranya, dengan mengatur pola makan dan intervensi dengan olahraga. Dengan pola tersebut, diharapkan pertumbuhan tulang bisa maksimal, sehingga kedepannya tidak stunting. “Jadi, tidak hanya ‘pendek gapapa’, bukan seperti itu. Sebab ketika gizinya kurang, maka tidak hanya berdampak pada pertumbuhan tulang saja, tapi juga pertumbuhan otaknya,” jelasnya.

Advertisement

Dalam peringatan Hari Gizi Nasional ke-59, bertemakan “Membangun gizi menuju bangsa sehat dan berprestasi”, Dinas Kesehatan Kota Malang memberikan penghargaan kepada lima puskesmas terbaik dalam capaian di bidang gizi. Diantaranya, Puskesmas Kedungkandang, Pandanwangi, Janti, Cisadea, dan Mulyorejo. “Lima puskesmas itu capaian pemberian tablet FE-nya tinggi untuk para remaja. Stuntingnya rendah dan gizi buruknya juga rendah,” tandas Asih. (adn/gie)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas