Probolinggo
Musfirah Perjuangkan Penderita Disabilitas Mempunyai Hak Yang Sama Dengan Yang Lain
Memontum Probolinggo—Dengan melihat era milenial ini banyak sekali para muda mudi yang saling berlomba dan berkreatifitas. Tapi tidak semua hal tersebut bisa dilakukan, Apalagi para penderita disabilitas. Tapi disisi lain banyak penderita disabilitas tersebut yang mempunyai Kreatifitas dan prestasi. Dari situlah Musfirah, salah satu Caleg yang ikut kompetisi pemilihan legislatif (Pileg) 2019. Maju dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dapil I Kanigaran Wonoasih No 7, tersebut mempunyai keinginan untuk memperjuangkan hak penderita disabilitas agar bisa sama seperti yang lainnya.
Musfirah juga aktif dalam memperhatikan perkembangan penderita disabilitas. Dengan dasar itulah dia ingin memperjuangkan hak-hak kaum berkebutuhan khusus tersebut dan dijadikan salah satu bentuk programnya. Menurutnya penderita Disabilitas juga banyak yang mempunyai keahlian dan prestasi.
“Tujuan akhir saya bukan menjadi anggota dewan, tapi saya ingin isu-isu disabilitas, inklusif, bisa didengar lebih banyak orang, Dari sisi lain mereka juga mempunyai bakat, keahlian dan prestasi,” Ungkapnya kepada memontum.com.
Selain itu, Musfirah juga menambahkan bahwa dia ingin membuktikan kepada masyarakat luas, jika para penyandang atau penderita disabilitas ini bukanlah orang yang di nomor duakan. Dan terpenting juga Dia tidak mau jila para penderita disabilitas ini hanya jadi komoditas politik lima tahunan.
“Saya hanya ingin bagi penyandang disabilitas, semuanya tidak terkecuali Kedepan harus sadar akan haknya, bahwa mereka juga manusia yang punya hak yang sama.” Tambah Musfirah, yang juga Caleg dari partai PKB, nomor urut 7 Dapil I Kanigaran Wonoasih.
Masih di tempat yang sama, Musfirah Berharap bahwa Kedepan para disabilitas Ini harus dikawal oleh orang-orang yang sangat mengerti apa yang dibutuhkan mereka. Dan ditegaskan bahwa apa yang menjadi kebutuhan penderita disabilitas bukan lagi menjadi isu.
“Harus ada yang mengawal untuk kebutuhan yang di perlukan, dan apa yang menjadi kebutuhan para disabilitas tersebut bisa di terpenuhi. Karena kita melihat, mereka adalah sebagai warga yang mempunyai hak sama,” tegas Firah.
Perlu di ketahui bahwa Partai Kebang kita Bangsa, baik mulai dari pusat propinsi maupun daerah, telah menjadikan disabilitas sebagai penanganan nasional yang harus di jalankan dan bukan hanya sebagai isu. Dari situlah, isu disabilitas sudah waktunya menjadi prioritas.
“Bagaimana bisa para kaum disabilitas, bisa menikmati perkembangan dan fasilitas yang ada jika kebutuhan mereka tidak bisa terpenuhi,”ujarnya.
Isu disabilitas memang bukan kali ini digaungkan Musfirah,Caleg No 7 ini. Karena sebelumnya beberapa tahun lalu dia sudah berkecimpung memperjuangkan hak-hak para kaum disabilitas.
Selain itu Musfirah juga aktif dalam sejumlah lembaga organisasi di daerah. Organisasi masyarakat yang digelutinya, bukan hanya bicara tentang disabilitas, melainkan juga toleransi, dan masalah sosial kemasyarakatan lainnya.
Sepak terjangnya memperjuangkan kaum disabilitas diakui. Buktinya, hampir seluruh relawan Musfirah saat ini adalah mereka yang merasa empati. Terlihat selama perjalanannya selalu berkumpul dengan para komunitas difabel (DMI), yang diketuai oleh Adi, pemilik Yayak Salon.
Lewat partisipasi politik inilah, selain menyoroti soal kelompok difabel, Musfirah juga ingin semakin mengembangkan UMKM khususnya di Dapilnya.
Ini juga terlihat para penderita disabilitas yang di perhatikan oleh relawan yang di Ketuai oleh Adi. Dan Adi juga salah satu penderita disabilitas, tetapi dia dengan ketrampilannya bisa mempunyai usaha salon yang berada di jalan cokro aminoto, Kelurahan Kebonsari Kulon kecamatan Kanigaran, yang lumayan ramai pelanggannya.
“Disabilitas itu bukan kendala untuk berkreasi dan usaha, Karena saya pikir semua sama tergantung kemauan kita untuk berusaha, Apagi dibantu dengan semangat oleh orang-orang yang peduli kepada kami, “tuturnya kepada memontum.com di salonnya.
Tidak hanya itu, Muhammad, yang juga penderita disabilitas, warga jalan Gubernur Suryo, kecamatan Kanigaran ini juga menyampaikan terimaksaihnya karena perhatian dan motifasi dari relawan peduli penderita disabilitas. Muhammad juga mempunyai usah jahit dan toko peracangan. Menurutnya meski dia tidak mempunyai kaki yang normal, dia membuktikan bahwa dia bisa berkarya.
“saya berterimaksih kepada para relawan yang peduli kepada orang seperti kami ini, saya juga membuktikan bahwa orang seperti saya juga bisa memiliki karya.”jelasnya. (pix/yan)