Banyuwangi
Mediasi Terancam Gagal, Kasus Pembotakan Rambut Siswa Bakal Lanjut ke Proses Hukum
Memontum Banyuwangi – Mediasi gagal, kasus pencukuran rambut puluhan siswa oleh oknum guru SDN 2 Patoman Kecamatan Blimbingsari bakal lanjut ke proses hukum.
Sebenarnya, Polsek Rogojampi berupaya melakukan mediasi agar kasus ini tidak berkepanjangan, dan menyusun jadual mediasi antara pihak wali murid dengan oknum guru . Sayangnya hingga ditunggu hingga pukul 15. 00 Wib pihak wali murid tidak kunjung hadir. Hanya dihadiri oknum guru yang didampingi orang tuanya.
“Kami sudah mengupayakan mediasi, agar persoalan ini selesai,” ujar Kapolsek Rogojampi, AKP. Agung Setyabudi, Kamis (14/3/2019)
Menurut Kapolsek Rogojampi, jika proses mediasi ini gagal, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satreskrim dan PPA Polres Banyuwangi.
“Kalau mediasi ini sudah menyogok, dan tidak ada kelanjutannya, saya akan melakukan koordinasi dengan Satreskrim dan PPA Polres Banyuwangi, apakah kasus ini ditangani Polsek atau PPA Polres Banyuwangi,” kata mantan Kasat Narkoba Polres Banyuwangi ini.
Lebih lanjut, AKP. Agung Setyabudi mengungkapkan untuk proses pemeriksaan siswa yang rambutnya di botaki oleh oknum guru tersebut, dilakukan oleh penyidik Polwan. Namun lebih jelasnya pihaknya menunggu petunjuk dari Polres Banyuwangi.
“Kelanjutannya kami menunggu petunjuk dari Polres Banyuwangi,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, 22 siswa SDN 2 Patoman, Kecamatan Blimbingsari sepulang dari latihan silat menangis, rambutnya di botaki oleh pelatih silat atas suruhan guru olahraga SDN 2 Patoman.
Bahkan akibat ulah oknum guru tersebut, beberapa siswa tidak mau masuk sekolah karena malu. Bahkan beberapa wali murid meminta kasus ini dilanjutkan, agar guru tidak semena-mena memperlakukan siswa dengan seenaknya sendiri. (gus/yan)