Sidoarjo
Mentan Launching Alat Pertanian Hemat Waktu dan Biaya Sampai 60 Persen
Memontum Sidoarjo – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian dengan menggunakan teknologi dalam rangka mencukupi kebutuhan pangan. Sidoarjo menjadi salah satu daerah yang terpilih untuk pelaksanaan Soft Launching Membangun Pertanian 4.0 yang diselenggarakan di Desa Junwangi, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Sabtu (29/06/2019).
Menteri Pertanian RI, Dr Andi Amran Sulaiman, beserta para Dirjen Kementan hadir dalam kegiatan launching alat pertanian itu. Turut hadir Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Jember, para pejabat di lingkungan Provinsi Jawa Timur, serta Pimpinan Pondok Pesantren Al Amanah Desa Junwangi, Kecamatan Krian.
Kedatangan Menteri Pertanian disambut demo alat pertanian mesin pemanen padi, drone untuk tabur benih dan pupuk, mesin tanam padi dan handtractor.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah merasa bangga dan apresiasi tinggi atas terlaksanakannya program Kementerian Pertanian di Sidoarjo. Apalagi, Sidoarjo menjadi daerah yang memiliki sawah berpengairan teknis dan daerah subur khususnya tanaman padi dan polowijo.
“Lahan sawah untuk pertanian di Sidoarjo sekitar 17.000 hektar, tapi saya punya prediksi Tahun 2028 lahan pertanian tinggal 12.205 hektar. Ini karena banyaknya investor yang masuk ke Sidoarjo,” terang Saiful Ilah kepada Memo X, Sabtu (29/06/2019).
Lebih jauh, Abah Ipul menguraikan beberapa waktu lalu Sidoarjo melaksanakan panen padi dengan Gubernur Jawa Timur. Yakni memanen padi Ratun R5 di Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman. Kelebihan jenis padi ini cukup sekali tanam bisa lima kali panen.
“Jadi tinggal dikasih pupuk saja. Hasilnya sama dengan panen pertama,” ungkapnya.
Sementara Menteri Pertanian RI, Dr Andi Amran Sulaiman menegaskan industri pertanian 4.0 merupakan revolusi mental dan menjadi mimpi besar. Yakni mengembangkan pertanian dengan teknologi sehingga bisa bersaing dengan negara maju. Menurutnya kedepan generasi muda bisa melanjutkan pertanian tanpa menyentuh tanah. Semua alat pertanian bisa dioperasikan dengan remote control.
“Semua alat pertanian yang digunakan pada hari ini, untuk tranformasi ke pertanian modern yang lebih murah. Ini hasil karya putra-putri terbaik anak bangsa. Itu kami beri royalti,” katanya.
Sementara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, Dr Fadjri Jufri memaparkan mekanisme pertanian dengan pemanfaatan alat mesin pertanian ini mampu meningkatkan efisiensi waktu kerja dan biaya pertanian 4.0.
“Berdasarkan hasil perhitungan bisa menghemat sampai dengan 60 persen waktu dan biaya,” tandasnya. (par/wan/yan)