Kota Malang

Mahasiswa Asing-FTP UB Sharing Pengalaman Inovasi Produk

Diterbitkan

-

Salah satu mahasiswa asing memaparkan inovasi mereka untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman. (rhd)

International Youth Scientific Seminar and Expo (IYSSE) 2019

Memontum Kota Malang – Puluhan mahasiswa dari berbagai negara berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam menciptakan inovasi-inovasi baru dalam ajang International Youth Scientific Seminar and Expo (IYSSE) 2019, di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), Senin (8/7/2019). Tak hanya sekedar inovasi baru, nantinya juga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat dan menjadikan produk yang siap dikomersilkan.

Wakil Dekan III FTP UB, Yusuf Hendrawan, menjelaskan, IYSSE merupakan sebuah kegiatan yang mempertemukan mahasiswa-mahasiswa inovator dari Amerika, Thailand, Jepang, Malaysia, dan Indonesia, dalam hal ini mahasiswa FTP UB.

Beberapa stand pameran yang menampilkan produk inovasi karya mahasiswa FTP UB. (rhd)

Beberapa stand pameran yang menampilkan produk inovasi karya mahasiswa FTP UB. (rhd)

“Mahasiswa asing dan mahasiswa FTP UB saling bertukar pengetahuan dengan mempresentasikan hasil penelitian dari negaranya masing-masing. Tak hanya menjadi pembelajaran bagi mahasiswa FTP UB, namun juga mahasiswa asing, agar mereka paham dan peka pada realitas di masyarakat akan kebutuhan inovasi,” ungkap Yusuf, disela pembukaan IYSSE.

Tujuan IYSSE sendiri adalah saling berkolaborasi dengan institusi di luar negeri untuk bisa saling berbagi pengetahuan tentang inovasi produk.

Mahasiswa asing mendatangi expo hasil inovasi mahasiwa FTP. Selanjutnya, mahasiswa asing ini memberikan masukan apa kekurangan dan kelebihan inovasi mahasiswa FTP.

Advertisement

“Sekitar 19 produk hasil inovasi mahasiswa FTP yang diikutkan dalam gelaran expo kali ini. Nantinya, dari masukkan tersebut, mahasiswa akan menyaring dan menyempurnakan inovasi produk agar standarnya mampu menarik pasar luar negeri,” tambah Yusuf.

Lebih lanjut, Yusuf menyampaikan teknologi pertanian merupakan ilmu terapan, sehingga semua inovasi hasil penelitian mahasiswa harus bisa menjadi produk yang siap untuk dikomersilkan.

“Istilahnya, angka Technology Readiness Level (TRL) harus angka sembilan. Artinya siap dikomersilkan. Jadi tidak ada penelitian yang selesai hanya sampai di buku dan disimpan di perpustakaan saja. Tapi harus bisa diwujudkan dalam bentuk produk yang bisa di komersilkan,” terangnya.

Selain itu, beberapa inovasi mahasiswa FTP UB yang masuk dalam program Calon Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) akan didanai oleh DIKTI sebesar 200 juta. Selain itu, inovasi yang masuk Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) nantinya akan didanai oleh Dikti sebesar 400 juta untuk siap dikomersilkan secara masal.

Advertisement

“Dalam acara ini kami juga melaunching buku yang isinya berkaitan dengan inovasi-inovasi mahasiswa. Baik dari hibah program kreativitas mahasiswa maupun dari riset grup yang hasilnya berupa produk yang bisa dipasarkan dan dikomersilkan,” tandasnya. (adn/yan)

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas