Bondowoso

KONI Bondowoso Evaluasi Kegagalan di Porprov Jatim VI

Diterbitkan

-

Pengurus cabor prestasi di Bondowoso dikumpulkan KONI membahas kegagalan prestasi di Porprov Jatim VI/2019

Memontum Bondowoso – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bondowoso menyadari kegagalan kontingen Bondowoso mempertahankan tradisi meraih medali emas dan hanya mendulang 3 medali perak serta 4 medali perunggu dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porporv) Jatim 2019 di Gresik, Lamongan, Bojonegoro, dan Tuban pada 3-16 Juli lalu.

Terbukti, KONI melakukan rapat evaluasi hasil kurang buruk dalam Porprov Jatim VI dengan mengumpulkan semua pengurus cabang olahraga (cabor) prestasi di Bondowoso di Aula Kantor Disparpora setempat pada Jumat (9/8/2019) pean lalu.

Sekretaris KONI Bondowoso, Santidjo mengatakan, rapat evaluasi yang dihadiri hampir semua perwakilan pengurus caborprestasi di Bondowoso, ini membahas kendala-kendala yang membuat Bondowoso gagal meraih medali emas dan hanya meraih 3 medali perak serta 4 medali perunggu, hingga gagal memenuhi target menaikkan peringkat dalam klasemen akhir perolehan medali Porporv Jatim VI.

”Jadi, dari rapat evaluasi, itu kegagalan Bondowoso di Porprov VI jangan sampai terulang lagi pada Porprov VII/2021 yang mana Bondowoso menjadi salah satu tuan rumah penyelenggara,” katanya.

Advertisement

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Bondowoso, M. Santoso mengungkapkan, dalam rapat evaluasi, KONI juga menekankan pada cabor-cabor andalan yang gagal memenuhi target meraih medali emas, perak, maupun perunggu emas. ”KONI ingin mengetahui apa penyebab dan kendala cabor-cabor yang diandalkan itu gagal meraih medal. Sedangkan, cabor yang baru, masih bisa dimaklumi,” ungkapnya.

Selain membahas kegagalan dalam Porprov Jatim VI, tambah Santoso, KONI meminta semua pengurus cabor mulai fokus menatap Porprov Jatim VII/2020 yang digelar di Jember, Bondowoso, Lumajang,. Dan Situbondo. ”Cabor harus sudah mempersiakan atletnya lebih dini, agar lebih siap menghadapi Porprov VII/2021 dan tidak terulang lagi kegagalan Porprov VI/2019,” kata Santoso.

Dalam rapat evaluasi, ini sebagian besar pengurus cabor juga mengusulkan peningkatan sarana dan prasarana (sarpras) bagi atlet. Karena, salah satu penyebab kegagalan atlet Bondowoso meraih medali emas dalam Porprov Jatim VI/2019 adalah sarpras yang tidak mendukung.

”Seperti, atlet balap sepeda sebenarnya bisa medali emas, kalau saja rantai sepedanya tidak copot. Begitu juga, sepatu atlet lari dibawah standar,” ujar Ketua Harian Pengkab PBVSI Bondowoso ini.

Advertisement

Dalam Porprov Jatim VI/2019, Bondowoso mengikuti 19 cabor dengan raihan 3 medali perak dan 4 perunggu. Tujuh medali, ini diraih dari balap sepeda, taekwondo, tarung derajat, paralayang, dan senam artistik. Kota Tape –julukan Bondowoso- di peringket ke-37 dari 38 kabupaten/kota dalam klasemen akhir perolehan medali. Bondowoso kalah dari kabupaten tetangga di eks karesiden Besuki, yakni Banyuwangi, Lumajang, Jember, dan Situbondo. (ido/yan)

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas