Pemkab Bondowoso Fungsikan Kembali Bendungan Bluncong Klabang

Memontum Bondowoso – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso memfungsikan kembali Bendungan Bluncong di Desa Pandak, Kecamatan Klabang. Ini setelah bendungan yang dapat mengairi sekitar 205 hektar sawah, ini setahun lebih tidak berfungsi rusak akibat diterjang banjir pada 2018 lalu.

Bupati Bondowoso, KH. Salwa Arifin yang meresmikan pembangunan bendungan dengan melakukan peletakkan batu pertama mengatakan, Bendungan Bluncong sangat dibutuhkan warga sejumlah desa di Kecamatan Klabang yang mayoritas petani. Diantaranya, Desa Pandak, Desa Cangkring, dan Desa Wonoboyo.

”Untuk itu, mari kita bersama-sama bersyukur, karena berkat karunia Allah, Bendungan Bluncong yang lama tidak berfungsi, bisa dibangun kembali,” katanya Selasa (8/8/2019).

Selain itu, Bupati Salwa mengingatkan warga desa untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan di sekitar bendungan. Sehingga, meminimalisir terjadi bencana banjir yang bisa berdampak buruk pada bendungan.

”Saya minta tolong warga desa untuk menjaga kelestarian lingkungan, agar tidak terjadi banjir lagi, yang nantinya bisa berbahaya pada bendungan,” ujar orang nomor satu Pemkab Bondowoso ini.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bondowoso, Mulyadi yang mendampingi Bupati Salwa dalam pembangunan kembali Bendungan Bluncong menjelaskan, pembangunan kembali bendungan menelan anggaran menca;ai Rp 7,6 miliar. Bendungan ini akan mengairi sekitar 205 hektar sawah milik petani di Desa Pandak, Desa Cangkring, dan Desa Wonobooyo.

”Diharapkan pembangunan kembali Bendungan Bluncong, para petani tidak kesulitan mengairi sawah, terutama saat musim kemarau,” jelasnya.

Mantan Direktur PDAM Bondowoso, itu juga mengatakan, pembangunan kembali bendungan diperkirakan selama 150 hari. Karena itu, dia berharap warga desa dan semua pihak mendukung pembangunan bendungan agar dapat berjalan lancar dan aman.

”Saya berharap setelah selesai dibangun, Bendungan Bluncong kembali mengalih fungsikan tegal yang dulunya sawah, menjadi sawah lagi. Sehingga, nantinya bisa meningkatkan taraf perekonomian warga desa,” katanya. (ido/yan)