Hukum & Kriminal
Korban Tewas Saat Njambret Ponsel
Pembunuhan Gondanglegi
Memontum Malang – Bukan mencari telur burung puyuh melainkan “beraksi” merampas ponsel pemotor yang lewat. Ya, Misnan (35) korban meninggal, diakui tersangka Ahmad sebagai rekannya saat menjambret ponsel. Namun, Minggu (8/9/2019) malam, Misnan justru celaka.
Keterangan itu diakui, tersangka Ahmad alias Mamat (23) warga Dusun Penjalinan RT40/RW05, Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Tapi bukan Ahmad pelaku penusukan terhadap Misnan, melainkan anak baru gede (ABG) berinisial ZL (17).
Dijelaskan Kapolsek Gondanglegi, AKP Agus Siswo Hariyadi, bahwa Senin (9/9/2019) pukul 21.30, terungkap gambaran kejadian yang menimpa Misnan (35) di ladang tebu Gondanglegi.
“Ahmad awalnya kita duga. Kita curigai. Dia tidak mencari burung puyuh tapi merampas ponsel. Di lokasi, beberapa hari lalu, ada perampasan,” sebut Agus kepada Memontum.com.
Ahmad mengakui, ia bersama korban Misnan menyanggong pemotor lewat. Siapa sangka ia menghadapi tersangka ZL (17) yang membonceng pacarnya.
Sekitar pukul 23.00, laju motor tersangka ZL dihadang Misnan dan Ahmad. Ponsel ZL atau milik sang pacar dirampas kedua jambret. Terpojok, tersangka ZL tidak berdiam diri.
“Saat kunci kontak motor dimatikan, jok terbuka. Dari situ, tersangka ZL mengambil pisau dan korban atau pelaku terkena tikaman,” jelas Agus kepada sejumlah wartawan di Polsek Gondanglegi.
Baca : Luka Tusuk Mulut Berdarah, Pencari Puyuh Gondanglegi Tewas
Terungkap sudah, apa yang dilakukan Misnan dan Ahmad serta misteri terbunuhnya Misnan. Tidak ada yang mengira, korban meninggal disebut Ahmad sebagai pelaku perampasan.
Mirisnya, Minggu malam aksi penjambretan, usai terkena tikaman pisau, korban sempat berusaha menghindari tersangka ZL. Nasibnya tak panjang. Darah mengucur dari mulutnya karena pisau dapur itu menembus jantung hingga punggung.
Baru esoknya, Senin (9/9/2019) siang, tubuhnya ditemukan tergeletak di ladang tebu. Nyawanya tak terselamatkan. Usai dilakukan visum et repertum di RSU Dr Saiful Anwar Malang, jenazah Misnan kemudian dibawa ke rumah duka, Selasa (10/9/2019) siang. (sos)