Pendidikan
Polinema Tandatangani MoU Bersama Lion Air Group, Siapkan Mahasiswa Kompeten di Industri Penerbangan
Memontum Kota Malang – Mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) Garuda Maintenance Facility (GMF) memiliki peluang kerja yang cukup menjanjikan di industri penerbangan. Apalagi setelah Polinema melaksanakan MoU dengan pihak Lion Air Group pada Rabu (16/10/2019) siang di Gedung Pertamina.
Bahkan sebelumnya, dalam acara Ceo Goes To Campus SNAP, Sharing & Expressing, Edward Sirait, President Director Of Lion Air Group, mengusi kuliah tamu memberikan wawasan dan mengenalkan dunia penerbangan kepada mahasiswa.
Menurut Edward bahwa selain MoU, pihaknya ingin memperkenalkan dunia penerbangan ke dunia kampus. “Kami memperkanlkan dunia penerbanga ke dunia kampus. Selama ini kami melihat, tidak terlalu dikenal. Jadi kadang-kadang kesempatan kerja, segala macam informasi tidak bisa bandingin. Kita juga sampaikan bahwa dunia penerbangan banyak hal baru, banyak hal yang berubah. Kami juga menyampaikan peluang kerja bahwa mahasiswa Polinema juga memiliki peluang kerja yang sangat besar di industri penerbangan,” ujar Edward.
Dia juga menekankan, bahwa Bahasa Inggris menjadi salah satu modal besar jika mahasiswa nantinya ingin berkecimpung di industri penerbangan.
“Kerjasama dengan Polinema di dunia penerbangan, sudah kami bicarakan. Contohnya jika mahasiswa mengambil jurusan Politeknik Penerbangan maka bahasa Inggrisnya harus bagus. Dia harus memiliki kompetensi dan mempersiapkan diri ke industri penerbangan. Dunia kerja di penerbangan sangat terbuka lebar. Kami punya rencana, jika tidak ada kendala pembangunan, masih butuh 8000 orang lagi dibagian teknisi pada Tahun 2025,” ujar Edward.
Edward juga memberikan wawasan bahwa dunia kerja penerbangan tidak hanya di Indonesia. Bahkan dia menyebut bahwa peluang kerja di Timur Tengah juga sangat besar.
“Peluang kerja penerbangan di negara lain juga besar. Misalkan di Timur Tengah yang membutuhkan ribuan mekanik. Tapi mereka tidak menerima Fresh Graduate, minimal pengalaman 4 sampai 5 tahun kerja,” ujar Edward.
Pihaknya menekankan sekali lagi, bahwa selain berkompeten dalam ilmu, mahasiswa juga harus memiliki disiplin tinggi jika ingin masuk dunia penerbangan.
“Sekali lagi kalau mau kerja di penrbangan harus bisa bahasa Inggris. Selain itu juga harus memiliki kedisplinan, karena ini menyangkut teknologi tinggi jadi tidak boleh sembarangan,” ujar Edward.
Direktur Polinema Drs Awan Setiawan MMTMM, bahwa MoU Polinema dengan Lion Air adalah langkah kongkrit dalam konteibusi di dunia penerbangan.
“Ada beberapa point, terkait kelas kemitraan, PKL mahasiswa, join riset, dan juga dosen-dosen kami yang melakukan magang sehingga saat mengajar mengetahui kondisi terakhir perkembangan dunia aviasi seperti apa,” ujar Awan.
Dia juga mengatakan bahwa peluang kerja di dunia penerbangan masih terbuka. Apalagi lulusan GMF Polinema yang memiliki kompetensi dan dipersiapkan dengan baik untuk terjun dindustri penerbangan.
“Lulusan GMF Polinema konsentrasi Electronik Aviation (EA) dan Airframe Powerplant (AP) tidak hanya.mendapat ijazah saja melainkan juga surat keterangan kompetensi. Mahasiswa EA akan mendapat tiga setifita A1, A2 dan A4, sedangkan yang teknik mesin ada 2 sertifikat. Itu adalah bukti mereka sudah berkompeten dan siap memasuki dunia kerja di industri penerbangan,” ujar Awan. (gie/yan)