Pemerintahan
KONI Kota Malang Seleksi Ketat Kesiapan Cabor Menuju Porprov VII Tahun 2021
Memontum, Kota Malang – Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI) Kota Malang, nampaknya bakal menyeleksi ketat kesiapan Cabor (Cabang olahraga) dalam mempersiapkan para atletnya menuju Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Jatim VII Tahun 2021.
Pihak KONI Kota Malang akan memantau secara terus menerus perkembangan Cabor-Cabornya untuk mencari Cabor mana nantinya yang paling layak untuk diberangkatkan ke Porprov VII.
Ketua KONI Kota Malang Eddy Wahyono menjelaskan saat bertemu Memontum.com pada Selasa (5/11/2019) sore, bahwa selain telah melakukan evaluasi, pihaknya juga sudah membentuk tim 9. Salah satu tugasnya mereferensi untuk menentukan strategi Porprov 2021.
“Tim 9 akan terus bergerak dibantu pengurus lain untuk selalu melakukan monitoring,” ujar Eddy.
Saat ditanya perkiraan Cabor yang nantinya tidak diberangkatkan dalam Porprov VII 2021, pihaknya tidak mau berandai-andai.
“Saya tidak mau berandai-andai, nanti yang bekerja adalah tim, untuk menentukan Cabor mana yang paling layak untuk berangkat Porprov. Tentunya berdasarkan monitoring dan evaluasi. Cabor yang benar-benar siap, juga siap tanding. Nantinya yang benar-benar siap, akan kita berangkatkan,” ujar Eddy.
Pihaknya tidak ingin yang diberangkatkan nantinya adalah atlet dadakan. Oleh karena itu KONI Kota Malang bakal mempersiapkan segala sesuatunya lebih awal. Termasuk mempersiapkan para Cabor untuk mempersembahkan yang terbaik dalam setiap kejuaraan.
“Pemusatan Latihan Cabor (Puslatcab) sudah akan kita mulai. Mereka akan latihan lebih awal agar nantinya persiapan akan matang. Akan kami datangi per Cabor,” ujar Eddy.
Pihaknya juga akan melihat perkembangan para atlet. Sebab yang mendapat medali emas pada Porprov 2019, belum tentu bisa berangkat pada Porprov 2021.
“Kita perhatikan juga umurnya. Kalau dalam Porprov VI, mereka mendapatkan medali, kita lihat lagi usianya. Karena ada batasan-batasan umur. Rencananya Kamis depan kami sudah mulai keliling ke Cabor-cabor. Kita juga akan melihat kondisi organisasi Cabor, hubungan pengurus, pelatih, atlet, orang tua atlet, harus harmonis,” urai Eddy. (gie/oso)