Blitar

Antisipasi Penyerangan Ulama, Tim Gabungan Razia Orang Gila

Diterbitkan

-

Antisipasi Penyerangan Ulama, Tim Gabungan Razia Orang Gila

Memontum Blitar — Mengantisipasi adanya isu penyerangan tokoh agama dan perusakan tempat ibadah oleh orang gila yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur beberapa waktu terakhir. Tim gabungan Polres Blitar, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta Dinas Sosial Kabupaten Blitar, menggelar razia orang gila yang berada di wilayah Kabupaten Blitar, Kamis (23/02/2018).

Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waloya mengatakan, dalam razia gabungan tersebut sejumlah tempat disisir untuk menemukan keberadaan orang gila. Diantaranya di Kecamatan Wlingi, Gandusari, Talun, dan Wonotirto. Diwilayah tersebut selama ini dilaporkan memang banyak orang gila berkeliaran. Disinyalir mereka merupakan buangan dari daerah Malang.

“Razia ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terkait isu penyerangan tokoh agama dan perusakan tempat ibadah oleh orang gila yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur beberapa waktu terakhir”, kata AKBP Slamet Waloya kepada watawan diaela-sela razia, Kamis (23/2/2018).

Lebih lanjut Slamet Waloya menyampaikan, razia ini perlu dilakukan untuk menjaga kondusifitas Kabupaten Blitar. Terlebih menjelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jatim Juni 2018 mendatang.

Advertisement

“Razia ini untuk menciptakan kondusifitas di wilayah Kabupaten Blitar menjelang Pilgub Jatim Juni mendatang”, jelas Slamet Waloya.

Menurut Slamet Waloya, dari razia orang gila tersebut, petugas mengamankan delapan orang gila. Namun orang gila yang terjaring tersebut bukan orang gila baru, tetapi sudah lama menggelandang di daerah Kabupaten Blitar. Orang gila ini akan diserahkan ke Dinsos Kabupaten Blitar, untuk dibina dan na tinya dikembalikan ke daerah asalnya.

“Saat kami temukan, kebanyakan mereka sedang menggelandang di pasar”, tandas Kapolres Blitar.

Delapan orang gila yang diamankan tersebut, tidak melalukan perlawanan saat akan diangkut petugas. Bahkan terdapat pemandangan menarik saat petugas melakukan razia. Dimana salah satu orang gila justru merasa kegirangan saat akan diangkut, karena merasa petugas yang mengangkut adalah cucunya yang akan mengajak jalan-jalan. (an/jar/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas