Kabupaten Malang
Atasi Perasaan Emosional Paska Tragedi Kanjuruhan, Lakukan Dua Hal Ini
Memontum Kota Malang – Rasa kecewa, trauma dan duka para Aremania atas terjadinya tragedi Kanjuruhan, masih terasa sampai saat ini. Karena itu, tim gabungan dukungan psikososial terus memberikan penanganan-penanganan psikis.
Ketua Himpunan Psikologi (Himpsi) Indonesia Cabang Malang, Muhamad Salis Yuniardi, menjelaskan untuk mengatasi perasaan emosional yang terjadi, menurutnya ada dua tahapan. Pertama, kemampuan isolation yang harus dilatih.
“Perasaan emosional itu wajar alamiah, yang harus dilakukan itu perasaan emosional tidak mengganggu pada fungsi yang lain. Sehingga, kemampuan isolation itu harus dilatih,” jelas Salis, Sabtu (22/10/2022).
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
- Sosialisasi Perubahan Permendagri Soal BMD dan Aset, Pj Wali Kota Malang Ingatkan Kehati-hatian dan Tertib
- Plt Bupati Malang bersama Kemenkes Launching Integrasi Layanan Primer untuk 39 Puskesmas
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
Kemudian, kedua yakni harus banyak diskusi dengan rekan psikolog. Karena dengan tragedi yang sudah terjadi, hidup terus bejalan ke depan sehingga harus tetap fokus. “Dalam penanganan ini kata ikhlas itu takut disalah pahami. Jadi lebih dijelaskan untuk hidup ini terus berjalan, fokus ke depan. Masalah ini kami tuntaskan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, dalam upaya penanganan tersebut, diharapkan tidak memberikan pelayanan yang berlebih. Sehingga, bisa lebih berhati-hati. Karena itu nantinya akan berdampak. “Jadi dalam trauma healing ini, untuk perkembangan anak harus hati-hati jangan sampai over healing, karena itu juga akan berdampak. Konsekuensinya ini juga tidak baik dalam perkembangan psikologisnya,” katanya. (rsy/gie)