Kota Malang
Bagikan Alat Usaha untuk Buruh Rokok di Kota Malang, DPRD Apresiasi Langkah Pemkot
Memontum Kota Malang – DPRD Kota Malang, mengapresiasi kerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang, yang telah memberikan bantuan peralatan keterampilan kepada 638 buruh pabrik rokok di Kota Malang. Karena, hal itu dinilai bisa menambah penghasilan para buruh tersebut.
Salah satu anggota DPRD dari Komisi B, Lookh Mahfudz, menyampaikan jika pemberian bantuan tersebut merupakan langkah maju dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) yang bisa diserap dalam bantuan peralatan.
“Ini sebetulnya langkah maju, dimana diskoperindag sebagai dinas pengampu, yang seiring dan sejalan dengan pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur ekonomi mikro. Yaitu dengan membagikan bantuan alat untuk karyawan pabrik rokok,” ucap Lookh Mahfudz, saat ditemui usai kegiatan Peningkatan Keterampilan Kerja dan Penyerahan Belanja Modal Usaha Untuk Pekerja Pabrik Rokok, di salah satu Hotel Kota Malang, Sabtu (10/12/2022) tadi.
Baca juga :
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
- Pj Bupati Teguh Buka Gelaran Seminar Kebangsaan di Jombang Fest 2024
Hal ini, dinilai Lookh Mahfudz, sebagai konsen pemerintah dalam menambah bukti nyata untuk membangun infrastruktur ekonomi mikro kepada para pelaku UMKM. Dimana para buruh, bisa memanfaatkan peralatan untuk menambah penghasilannya.
“Ini harus dimanfaatkan dalam rangka menambah penghasilan. Sehingga tidak boleh diperjualbelikan, apalagi tadi dalam penyerahannya sudah disaksikan oleh Kepala Diskoperindag, Inspektorat, dan Polresta,” katanya yang juga sebagai Ketua Fraksi Damai Demokrasi Indonesia DPRD Malang.
Lebih lanjut dikatakan, jika ke depan Diskoperindag harus memberikan kegiatan lanjutan. Seperti memberikan pelatihan, mulai dari cara kerjanya, produksinya, hingga pemasaran produk kepada masyarakat luas.
“Tentu ini bukan pekerjaan yang mudah. Melalui kegiatan tersebut, harus bisa diberdayakan, sehingga nanti berujung pada kesejahteraan. Dimana bisa menambah penghasilan mereka yang tadinya hanya sebagai buruh pabrik saja,” imbuhnya. (rsy/sit)