SEKITAR KITA
Bakal Jadi Icon Pantai di Tulungagung, Pantai Midodaren Jadi Alasan Polemik
Memontum Tulungagung – Pantai Midodaren masih dalam tahap pembangunan oleh investor PT Taman Wisata Soemo Suparto (TWSS). Rencananya, pantai yang berada di Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Tulungagung, tersebut bakal menjadi ikon Kabupaten Tulungagung, setelah nantinya dibuka secara resmi.
“Menurut Pak Bupati, pantai ini mau dijadikan icon Tulungagung. Itu sudah lama, tahun 2020 rencana itu sudah ada. Karenanya, dari 2021 mulai perizinan sampai 2022,” ungkap Kepala Desa Besuki, Suharto.
Hasil pantauan Memontum.com di lokasi, tampak alat berat masih beroperasi untuk membangun sisi bibir pantai tepat di bawah Pohon Cemara. Selain itu, menurut Pemdes Besuki, di dalam akan ada wahana lain yang ikut menambah nyaman pengunjung.
“Sekarang rumah-rumah pohon hampir jadi, kolam renang sudah mulai dibuat,” ungkap Suharto.
Menurutnya, sebelum proses pembangunan dimulai, sudah banyak pengunjung menikmati suasana pantai. Tapi, terkendala akses jalan jauh dari Jalur Lintas Selatan (JLS) sekitar 1.850 meter. Sehingga, pihak Pemdes Besuki belum bisa mengelola dengan maksimal karena dana yang dialokasikan cukup besar.
Baca juga :
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Sekda Kota Malang Soroti Tingginya ASN Muda yang Tidak Lolos BI Checking di Pengajuan Kredit Perumahan
“Kalau dikelola desa, ini tentu tidak mampu. Tidak seperti Pantai Gemah, yang akses jalan turun langsung menuju pantai. Akses jalannya, itu biaya besar,” paparnya.
Suharto mengaku, sebelum proses pembangunan pada 2021 awal, sudah masuk. Kemudian pemaparan lama akhirnya mengurus perizinan dibangun pada tahun 2022 ini. Sambil menunggu legalitas dari perhutani pembangunan terus berlanjut hingga sekarang.
Pihaknya mengaku pembangunan dengan investasi diprakirakan senilai Rp 200 miliar. Target penyelesaian rencana awal Juli 2022, akan tetapi ada kemoloran hingga akhir tahun karena masih 60 persen pengerjaan. “Diperkirakan tahun baru operasional,” ungkapnya.
Lain halnya, Wakil Ketua Karang Taruna, Arik Susanto, mengungkapkan potensi Pantai Midodaren cukup menarik. Selain luas, juga membentang panjang pantai yang membuat pengunjung lebih leluasa memilih tempat berteduh. “Selain luas dan panjang juga langsung berhadapan laut lepas (pantai selatan). Tapi nanti seandainya terjadi misal tsunami itu langsung terdampak,” ujar Arik Susanto. (jaz/gie)