Lumajang
Begal Mengganas, Mahasiswa IAI Syarifuddin ‘Luruk’ Pemkab Lumajang
Memontum Lumajang – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Organisasi Mahasiswa Insistut Agama Islam Syarifuddin Lumajang mendatangi Kantor Bupati Lumajang Jawa Timur untuk menyampaikan aspirasi. Rabu (25/9/2019).
Ada 7 tuntutan yang disampaikan, yaitu Janji bupati terkait pengadaan 1000 CCTV segera ditepati, Penjagaan yang lebih terkoordinir disetiap daerah rawan begal, Mengevaluasi Polsek, Memberikan fasilitas penerangan jalan di desa rawan begal, Menjadikan pusat keramaian bagi daerah rawan begal, Menambah pos pos penjagaan di daeraj rawan begal dan Memberikan solusi inovatif untuk masalah penyelesaian kriminalitas apapun yang terjadi.
Bupati yang saat ini sedang melalukan perjalanan dinas di Jakarta, melalui telepon kepada mahasiswa menyampaikan bahwa pemasangan CCTV sudah dilakukan, hanya saja penempatannya masih dipergunakan untuk pemantauan lalu lintas. Dalam waktu dekat ini pemasangan akan dilakukan di daerah rawan kriminal. “Rencana pemasangan CCTV di pendopo saya batalkan, saya fokuskan CCTV nya untuk didaerah perbatasan, termasuk daerah rawan kriminal,” terang Bupati.
Untuk menambah jumlah CCTV yang ada, Bupati mengatakan bahwa tahun depan akan ada penambahan CCTV yang akan dipasang disudut-sudut perbatasan antar kecamatan.
Sementara untuk evaluasi Polsek, Bupati menyampaikan hal tersebut merupakan ranah Kapolres Lumajang. Bupati menegaskan pihaknya akan terus melakukan upaya-upaya untuk pemberantasan tindak kriminalitas begal, termasuk upaya pencegahan.
Diwaktu yang sama, Wakil Bupati Lumajang, Ir. Indah Amperawati, M.Si., yang sempat menemui para mahasiswa menyampaikan komitmennya bahwa pemerintah tidak akan pernah menjadi pelayan rakyat yang tuli dan buta, semua aspirasi dalam bentuk apapun akan diterima.
Dijelaskan, bahwa Kabupaten Lumajang saat ini rawan kriminal, mengingat kasus pembunuhan oleh begal yang terjadi disekitar kampus IAI Syarifuddin beberapa hari yang lalu. Kabupaten Lumajang saat ini sudah terpasang 97 CCTV dititik lokasi yang rawan kriminal, tahun depan sudah dianggarkan lebih banyak lagi pemasangan CCTV di tempat-tempat yang starategis dan tidak banyak diketahui orang.
“Pemerintah dan Polres Lumajang akan terus berupaya keras bersama-sama dalam menjaga keamanan. Tunjukkan bahwa mahasiswa adalah kaum intelektual yang terus berkomitmen terlibat dalam menjaga dan melindungi masyarakat,” tuturnya.
Dipihak lain, salah satu koordinator aksi, Candra Ayu Tara menyampaikan terima kasih atas respon yang diberikan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang. Menurutnya, semua tinggal menunggu realisasi yang sudah dijanjikan Bupati. “Janji terkait cctv tadi sudah direspon baik oleh bupati, tinggal kami tunggu realisasinya,” pungkasnya. (adi/yan)