Hukum & Kriminal
Begal Payudara Teror Perempuan Desa di Jember
Memontum Jember – Selama sebulan terakhir, pelaku kriminal dengan modus begal payudara, menteror perempuan di Desa Sido Mukti, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember. Dari informasi yang diterima, setidaknya sudah tiga kali peristiwa tersebut terjadi.
Terakhir, kejadian itu menimpa salah seorang guru perempuan pada, Sabtu (11/09) pagi. Saat peristiwa itu terjadi, korban bermaksud akan pergi mengajar di SDN Sido Mukti 2, dengan mengendarai sepada motor. Namun, saat di jalan desa menuju sekolah, korban tiba-tiba dipepet seorang pria yang mengendari motor.
Baca juga:
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pj Bupati Teguh Buka Gelaran Seminar Kebangsaan di Jombang Fest 2024
Tiba-tiba saja, pelaku kemudian menjulurkan tangannya dan meremas dada korban. Usai melakukan aksinya, pelaku kemudian berhenti dan memutar balik motornya.
Korban yang tidak menyangka akan menjadi korban kejahatan seksual jalanan, pun akhirnya mengalami trauma. Peristiwa itu, kemudian dilaporkan korban kepada Kepala Desa Sido Mukti, Sunardi Hadi Prayitno.
Kepala Desa Sido Mukti saat dikonfirmasi Minggu (12/09) tadi, membenarkan mengenai kejadian itu. Dijelaskan, bahwa sudah sebulan terakhir ini, diduga pelaku beberapa kali melakukan aksinya.
“Peristiwa terakhir terjadi Sabtu (11/09), korbannya seorang guru muda, yang hendak mengajar ke sekolah. Ketika lewat dikondisi jalan tanjakan yang sepi, tepatnya di Dusun Krajan Rw10, tiba-tiba payudaranya diremas pelaku. Korban akhirnya melapor ke saya,” kata Sunardi Hadi Prayitno.
Pasca kejadian tersebut, pihaknya langsung mengadukan kejadian itu ke Polsek Mayang, untuk mengungkap pelakunya. Karena, korbannya tidak hanya dialami guru. Namun, ternyata ada korban dua wanita lagi, yang juga mengadukan kejadian serupa. Peristiwa itu, terjadi dalam sebulan ini.
Dari pengakuan beberapa korban, Sunardi menjelaskan, bahwa pelaku mempunyai ciri-ciri dalam aksinya mengendarai sepeda motor Honda Revo Merah dengan knalpot brong, tanpa plat nomor. Tubuhnya berperawakan sedang, rambut pendek, usia sekitar 35-40 tahun.
Agar tidak menjadi korban, Sunardi mengimbau, agar kaum perempuan untuk hati-hati dan selalu waspada saat mengendarai motor sendirian.
“Wanita jangan berkendara sendiri jika melintas di jalan tersebut. Usahakan, apabila berkendara lewat tempat tersebut ada temannya. Dan segera teriak minta pertolongan dan kalo sempat memfoto pelakunya. Sehingga, supaya mudah menangkap pelaku,” sambung Sunardi.
Kapolsek Mayang, AKP Bejul Nasution, saat dikonfirmasi terpisah mengatakan kalau pihaknya tengah mengembangkan ciri-ciri pelaku di lapangan. (rio/sit)