Trenggalek
Berdayakan Durian Lokal, Bupati Trenggalek Resmikan Rumah Durian Desa Sawahan
Memontum Trenggalek—Guna mendorong jenis durian lokal agar lebih berdaya, Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak meresmikan Rumah Durian yang ada di Desa Sawahan Kecamatan Watulimo. Seperti yang diketahui bahwa potensi durian di Kabupaten Trenggalek memang cukup luar biasa. Terdapat kurang lebih 15 ribu hektare kawasan durian di Kecamatan Watulimo saja dan ini belum termasuk di beberapa kecamatan lainnya.
Luasan 15 ribu hektare di Kecamatan Watulimo ini berbagi dengan kawasan Perhutani kurang lebih 60%. 15 ribu hektare ini tidak murni semuanya ditanami durian saja. Akan tetapi juga masih berbagi dengan tanaman manggis maupun tanaman pangan lainnya. Secara keseluruhan luasan lahan durian di Kecamatan ini kurang lebih sekitar 4 ribu hektare.
Cukup besarnya potensi ini, membuat Pemerintah Kabupaten Trenggalek tidak ingin durian ini hanya unggul secara komparatif saja, melainkan perlunya durian ini bisa lebih berdaya.
“Suport rumah durian ini diberikan karena Pemerintah Daerah melihat adanya keseriusan desa maupun masyarakatnya untuk mengembangkan desa wisata di wilayahnya. Desa bersama masyarakat memainkan peranan yang sangat sentral dalam pengembangan wisata di daerah masing-masing, ” jelas Emil saat dikonfirmasi, Rabu (30/01/2019).
Dikatakan Emil, vegetasi durian kurang lebih sekitar 99 ribu batang, atau sekitar kurang lebih 80 ribu batang sudah produksi dan sisanya masih dalam masa pertumbuhan. Tentunya angka ini menunjukkan bahwasanya komoditas durian di Kota Keripik Tempe ini sangat luar biasa.
Apalagi pada tahun 2016 lalu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mencanangkan Internasional Durio Forestry (IDF) di Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, Trenggalek. Kawasan ini menjadi kawasan hutan durian terbesar di Asia Tenggara bahkan dunia, karena luasannya belum ada yang menyainginya.
“Kita ingin ketika ingat durian di Jawa Timur kita ingat Desa Sawahan yang ada di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, ” imbuhnya.
Diharapkan rumah durian ini menjadi salah satu daya tarik terhadap durian asli Trenggalek.
“Jadi orang datang di Trenggalek itu tidak hanya makan buah durian melainkan juga bisa menikmati beberapa produk olahannya seperti halnya di Rumah Coklat di Karangan yang ternyata bisa menarik cukup banyak wisatawan, ” tegas Emil.
Perlu diketahui, lokasi Rumah Durian ini sangat mendukung, berada di tengah hutan durian yang cukup luas, disisi lain wisata hutan durian ini didukung dengan river tubing maupun Wisata Banyunget.
“Kita ingin wisatawan yang menginap di Prigi tidak hanya bermain di pantai, melainkan juga bisa menikmati wisata alternatif lainnya, ” tuturnya.
Terpisah, Camat Watulimo, Edi Santoso berharap dengan diresmikannya Rumah Durian oleh Bupati Trenggalek, dapat mendongkrak kunjungan wisata alternatif di Desa Sawahan. Apalagi tahun 2018 lalu juga dirintis wisata outbound river tubing yang kini mulai diminati wisatawan.
“Meski peresmian Rumah Durian ini belum memasuki masa panen raya durian, karena diperkirakan puncak panen raya pada bulan April mendatang, kami berharap Rumah Durian ini nantinya bisa mendongkrak kunjungan wisata khususnya di Desa Sawahan, ” kata Edi. Suport rumah durian ini diberikan karena Pemerintah Daerah melihat adanya keseriusan desa maupun masyarakatnya untuk mengembangkan desa wisata di wilayahnya. (mil/yan)