Politik
Beredar Video KPU Langgar Prokes, Berjoget dan Memberi Saweran Usai Penetapan Bupati dan Wakil
Memontum Situbondo – Beredarnya video yang berisi Komisioner KPU Kabupaten Situbondo dan anggota berjoget sedang memberikan saweran pada penyanyi dangdut. Diduga, kegiatan itu saat acara penetapan Bupati dan Wakil Bupati Situbondo terpilih hasil Pilkada serentak 2020.
Video berdurasi 13 detik tersebut, akhirnya viral dan menjadi konsumsi publik. Video tersebut, pun akhirnya menuai kecaman, karena KPU dinilai abai dengan protokol kesehatan.
Menurut Pemerhati Hukum Mujiono SH kepada wartawan memontum.com, mengatakan bahwa kami selaku masyarakat Situbondo, menyampaikan selamat atas penetapan pasangan calon Bupati Situbondo terpilih, yang saat ini resmi ditetapkan oleh KPU Situbondo.
”Pertama, saya mengucapkan selamat untuk Paslon Bupati Situbondo Terpilih bapak H Karna Suswandi dan Ibu Hj Khoirani yang saat ini sudah ditetapkan sebagai Bupati Situbondo terpilih oleh KPU. Semoga, beliau bisa membuat Situbondo lebih baik lagi dari Pemerintahan sebelumnya,” katanya.
Akan tetapi, sambung dia, dirinya sangat menyesalkan adanya insiden viralnya video di media sosial pada acara tersebut dengan adanya joget disertai saweran yang diduga sudah melanggar Protokol Kesehatan (Prokes).
“Sayang, acara tersebut dinodai hal negatif yang diduga melanggar Prokes, dimana ada insiden dan saya kira sangatlah memalukan,” ujarnya, Minggu (24/01).
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Marwoto SE, menjelaskan bahwa terkait viralnya video joget-joget anggota dan stafnya di lokasi penetapan bupati dan wakil bupati terpilih, pihaknya menegaskan, aksi tersebut dilakukan secara spontan pasca penetapan bupati terpilih.
“Jadi, tidak ada hubungannya dengan acara penetapan bupati terpilih. Kita melakukan itu di luar acara,” ungkapnya kepada awak media.
Lebih lanjut, Marwoto menampik bila acara tersebut dinilai melanggar protokol kesehatan. Sebab personel KPU yang ikut berjoget bersama pemandu lagu hanyalah enam orang.
“Yang berjoget kebanyakan memakai masker. Hanya satu orang yang tidak menggunakan amasker. Itu pun karena dia baru selesai makan,” tambahnya.
Marwoto meminta tidak ada pihak yang menghubung-hubungkan aksi tersebut dengan KPU secara kelembagaan.
“Karena memang tidak ada sangkut pautnya dengan KPU. Itu bukan kegiatan lembaga. Sehingga menjadi tanggung jawab masing-masing personal,” tegasnya. (mam/ed2)