Berita

BHS Dorong Pengembangan Pertanian Hidroponik, Targetkan RTH Sidoarjo 30 Persen

Diterbitkan

-

HIDROPONIK - Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) berdialog dengan pengelola pertanian hidroponik di Desa Wage, Kecamatan Taman, Sidoarjo dalam rangka menciptakan ruang terbuka hijau privat, Selasa (28/7/2020)
HIDROPONIK - Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) berdialog dengan pengelola pertanian hidroponik di Desa Wage, Kecamatan Taman, Sidoarjo dalam rangka menciptakan ruang terbuka hijau privat, Selasa (28/7/2020)

Memontum Sidoarjo – Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS) mendorong pertanian hidroponik dikembangkan di Sidoarjo. Tidak hanya, di lahan yang tidak produktif. Akan tetapi juga dikembangkan di rumah-rumah warga Sidoarjo.

Hal ini untuk menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Sidoarjo yang masih sangat minim. Padahal, Sidoarjo termasuk kawasan Industri.

“Saya mengapresiasi usaha pertanian hidroponik ini. Selain bisa menjadi sumber pendapatan, pertanian hidroponik bisa menambah luasan RTH privat di Sidoarjo. RTH yang dikelola mandiri oleh warga bisa menambah RTH umum yang jumlahnya masih minim yakni sekitar 8-10 persen. Karena Sidoarjo wilayah industri, target RTH harus di atas 30 persen. Ini (program) saya saat diamanahi sebagai Bupati Sidoarjo,” ujar BHS saat mengunjungi pertanian hidroponik di Desa Wage, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Selasa (28/07/2020).

BHS yang juga mantan anggota DPR RI periode 2014 – 2019 ini menjelaskan saat ini khusus RTH yang dikelola pemerintah, seharusnya bisa di atas 15 persen. Selama ini, beberapa hutan kota di Sidoarjo, masih belum sepenuhnya berfungsi menjadi hutan kota. Padahal, seharusnya fungsi hutan kota di Sidoarjo harus benar-benar dijadikan hutan kota.

Advertisement

“Sekarang masih banyak lahan milik pemerintah Sidoarjo yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan hutan kota. Salah satunya di kawasan Taman Pinang Indah (TPI). Itu sangat membantu penambahan RTH kita,” imbuh politisi yang sudah mendapat rekom dari Partai Gerindra ini.

Alumnus ITS Surabaya ini memaparkan di Sidoajo ada sekitar 450.000 rumah warga yang bisa membuat RTH privat. Diantaranya dengan berusaha dengan ditanami pertanian hidroponik. Program ini jika maksimal bakal berdampak pada lingkungan karena bisa menghasilkan oksigen lebih banyak.

“Bukan hanya dampak pemberdayaan rumah tangga secara ekonomi saja, akan tetapi juga bakal menambah suasana indah dan oksigen segar di dapat di pemukiman penduduk Sidoarjo,” tegasnya.

Selain itu, BHS berharap pertanian hidroponik mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Sebelum diamanahi sebagai Bupati Sidoarjo, BHS bakal mengupayakan usaha pertanian hidroponik ini juga mendapatkan suntikan modal melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Advertisement

“Saya akan mendorong KUR untuk membantu UMKM dan pertanian hidroponik ini terutama bagi pemula. Termasuk mendorong para pelajar SD, SMP dan SMA untuk belajar pertanian hidroponio agar bisa menjadi pengusaha (enterpreneur) baru,” ungakapnya.

Sementara salah seorang Pengelola Pertanian Hidroponik di Desa Wage, Hariyanto mengaku menanam sayuran. Diantaranya kangkung, bayam, dan kailan. Menurutnya, jika semua tanaman seluruhnya sudah hijau maka bakal siap panen. Bahkan pihaknya bisa panen setiap hari.

“Hasil panen kami jual untuk restoran, hotel dan supermarket dari lahan sekitar 900 meter persegi ini. Kami juga tidak memiliki kendala berarti selama mengelola pertanian hidroponik lima tahun terakhir. Hanya saja, cuaca memang menjadi kendala untuk jenis sayuran tertentu. Makanya kalau musim panas, disiasati menanam kangkung karena tahan di berbagai cuaca,” tandasnya. Wan/yan

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas